" IKATAN SILATURAHMI BAHAGIA DUA, KREO SELATAN "

Minggu, 15 Januari 2017

Inilah Rahasia Tersembunyi Adzan yang Mungkin Belum Anda Ketahui

 


Anda mungkin pernah mengirimkan chat di WhatsApp atau BBM, namun responnya hanya di Read tanpa ada pesan balasan pada chat Anda.
Bagaimana perasaan Anda? Marah dan kesal adalah hal manusiawi jika hal demikian terjadi.

Lalu bagaimana dengan Allah SWT sang Maha Pencipta? Saat panggilan Adzan untuk menghadapnya dalam sholat Anda abaikan? Pernahkah Anda memikirkannya?

Sebuah anugrah dirasakan warga Tanah Air, suara adzan selalu terdengar disudut kota. Berbeda di beberapa negara dengan muslim minoritas, dimana mereka terkadang sulit menemukan masjid bahkan merdunya suara adzan kadang tak terdengar.

Adzan memang sebagai alarm pengingat manusia ditengah aktivitas dunia untuk menghentikan sejenak dan menghadap penciptanya. Namun tetap saja, ada sebagian manusia yang berpura-pura tuli seakan tak mendengarnya.

Tahukah Anda? ternyata adzan adalah penyelamat manusia dari kematian. Terdapat beberapa hal menakjubkan lainnya dibalik suara Adzan.

Seperti dilansir tandapagar, inilah beberapa rahasia dibalik adzan yang mungkin belum Anda ketahui:

Saar Adzan Berhenti Berkumandang, Saat Itulah Kiamat Tiba
Jika Allah sudah melihat bahwa tidak ada lagi atau tidak ada satupun hambanya yang taat dan beribadah, maka saat itulah bumi akan dihancurkan. 

Adzan Tak Pernah Berhenti, Ia Selalu Berkumandang Bergantian Mengelilingi Bumi
Ketika satu tempat selesai adzan maka waktu akan bergeser dan kemudian adzan akan dikumandangkan di tempat lain. Begitulah seterusnya, lantunan adzan seolah bersahut-sahutan dan mengiringi perputaran bumi pada poronnya.

Adzan Bukan Hanya Panggilan untuk Sholat
Adzan bukan hanya panggilan waktu sholat, adzan juga menjadi penanda ketika bayi lahir dan ketika hendak menguburkan jenazah.

Adzan Sebagai Ikrar Kemenangan Perang
Pada zaman Rasulullah, adzan juga berfungsi untuk memperkuat ukhuwah saat melakukan perang. Salah satu contohnya adalah ketika peristiwa Fathul Makkah (Kemenagan Kota Mekkah). Pada saat itu Mekkah pertama kalinya dikuasai umat muslim secara keseluruhan. Rasulullah mengutus Bilal Bin Rabbah untuk naik ke Ka'bah dan mengumandangkan adzan.

Pahala Adzan yang Begitu Besar
Rasulullah bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Iman Muslim, “Sesungguhnya, para muadzin itu adalah orang yang paling panjang lehernya di hari kiamat.”
Apa maksud dari ‘panjang leher’? Menurut ahli tafsir panjang leher memiliki arti panjang pahala dan kebaikannya.

Sumber : satumedia
                 Redaksi ISBAD

Ini Arti Nama Bulan Hijriyah


 hijriyah

Kaum muslimin banyak menggunakan penanggalan Hijriyah dalam kehidupan sehari-hari di samping penanggalan Masehi.
Hijriyah diawali dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad s.a.w dari kota Mekah ke kota Madinah.
Jumlah bulan Hijriyah sama dengan jumlah bulan dalam penanggalan Masehi yaitu sama-sama 12 bulan.
Perbedaanya yaitu bulan-bulan Hijriyah lamanya antara 29 dan 30 hari dan dihitung berdasarkan peredaran bulan.

 Berikut ini arti nama-nama bulan Hijriyah tersebut:
  1. Muharram, artinya yang diharamkan untuk berperang. Pada bulan ini Allah mengharamkan kaum Muslimin untuk berperang kecuali kalau mereka diserang musuh.
  2. Shafar, artinya daun yang menguning; Shafar menurut arti katanya adalah  kuning. Hal ini dihubungkan dengan keadaan alam yang biasanya terjadi pada bulan itu yakni menguningnya daun-daun karena panas yang sangat terikt.
  3. Rabi’ul Awwal, artinya musim semi pertama; Robi’ul awal itu artinya seperempat pertama karena bulan ini merupakan bulan ketiga dari dua belas bulan atau bisa kita artikan sebagai triwulan pertama. Bulan ini sering juga disebut bulan Maulid yang artinya kelahiran, karena pada tanggal duabelas  Rabiul Awal Nabi Muhammad s.a.w dilahirkan.
  4. Rabi’uts Tsani, artinya musim semi yang kedua. Artinya seperepat kedua atau dalam bahasa kita sehari-hari yaitu triwulan kedua karena bulan ini merupakan bulan keempat.
  5. Jumadil Awwal, artinya masa air membeku yang pertama. Jumud dalam bahasa Arab artinya beku, jadi bulan ini adalah bulan mulai terjadinya musim dingin pertama.
  6. Jumadits Tsani, artinya masa air membeku yang kedua. Bulan ini merupakan bulan musim dingin yang kedua.
  7. Rajab, artinya masa air yang membeku mulai mencair. Pada bulan ini air yang membeku mulai mencair, berarti suhu udara mulai naik lagi.
  8. Sya’ban, artinya lembah-lembah yang mulai ramai digarap penduduk untuk bercocok tanam atau beternak. Pada bulan ini para petani mulai menggarap lahan pertaniannya.
  9. Ramadhan, artinya panas yang membakar. Bulan ini diberi nama Ramadhan karena suhu udaranya panas seperti terbakar. Pada bulan ini kaum Muslimin diwajibkan berpuasa selama saatu bulan. karena itu sering kita dengar bahwa bulan Romadhon itu merupakan bulan pembakaran dosa.
  10. Syawwal, artinya peningkatan panas yang membakar tersebut. Bulan Syawal ini lebih panas dari Ramadhon karena itu disebut Syawal yang artinya peningkatan. Dikaitkan dengan bulan Ramadhon yang diisi dengan ibadah shaum sebagai pelatihan diri, maka bulan Syawal diartikan sebagai bulan peningkatan kualitas diri setelah melaksanakan shaum. Pada tanggal 1 Syawal kaum Muslimin menyambutnya sebagai Hari Raya Idul Fitri yang atinya kembali kepada fitrah kesucian diri.
  11. Dzul Qa’dah, artinya yang di dalamnya banyak orang yang hanya duduk-duduk karena panasnya udara. Disebut Dzulqo’dah Bulan ini merupakan bulan istirahat di rumah. Orang-orang jarang ke luar rumah karena panasnya udara luar.
  12. Dzulhijjah, artinya yang di dalamnya ada haji. Disebut Dzulhijjah karena pada bulan  inilah  kaum muslimin melaksanakan ibadah haji di Mekah dan sekitarnya.  
Sumber : INSPIRADATA
               Redaksi ISBAD

Seberapa Kaya Umar bin Khattab.....???


 


Selama ini, kita hanya mengetahui bahwa hanya ada dua sahabat Rasul yang benar-benar sangat kaya, yaitu Abdurrahman bin Auf dan Ustman bin Affan. Namun sebenarnya, sejarah juga sedikit banyak seperti “mengabaikan” kekayaan yang dipunyai oleh sahabat-sahabat yang lain.


Ingat perkataan Umar bin Khattab bahwa ia tak pernah bisa mengalahkan amal sholeh Abu Bakar? Itu artinya, siapapun tak bisa menandingi jumlah sedekah dan infaqnya Abu Bakar As-Shiddiq.
 
Lantas, bagaimana dengan kekayaan Umar bin Khattab sendiri? Khalifah setelah Abu Bakar itu dikenal sangat sederhana. Tidur siangnya beralaskan tikar dan batu bata di bawah pohon kurma, dan ia hampir tak pernah makan kenyang, menjaga perasaan rakyatnya. Padahal, Umar adalah seorang yang juga sangat kaya.

Ketika wafat, Umar bin Khattab meninggalkan ladang pertanian sebanyak 70.000 ladang, yang rata-rata harga ladangnya sebesar Rp 160 juta—perkiraan konversi ke dalam rupiah. Itu berarti, Umar meninggalkan warisan sebanyak Rp 11,2 Triliun. Setiap tahun, rata-rata ladang pertanian saat itu menghasilkan Rp 40 juta, berarti Umar mendapatkan penghasilan Rp 2,8 Triliun setiap tahun, atau 233 Miliar sebulan.

Umar ra memiliki 70.000 properti. Umar ra selalu menganjurkan kepada para pejabatnya untuk tidak menghabiskan gajinya untuk dikonsumsi. Melainkan disisakan untuk membeli properti. Agar uang mereka tidak habis hanya untuk dimakan.

Namun begitulah Umar. Ia tetap saja sangat berhati-hati. Harta kekayaannya pun ia pergunakan untuk kepentingan dakwah dan umat. Tak sedikit pun Umar menyombongkan diri dan mempergunakannya untuk sesuatu yang mewah dan berlebihan

Referensi:
Fikih Ekonomi Umar Bin Al-Khathab / Penulis : Dr. Jaribah Bin Ahmad Al-Haritsi / Pustaka Al-Kautsar.


Sumber :
INSPIRADATA

Redaksi ISBAD