" IKATAN SILATURAHMI BAHAGIA DUA, KREO SELATAN "

Kamis, 19 Mei 2016

Pejuang Islam Yang Ahli Neraka

Ilustrasi Gambar
 Berperang dijalan Allah (Jihad Fisabilillah) adalah amalan tertinggi dalam agama Islam. Banyak hadist Nabi yang menerangkan keutamaannya. Terlebih lagi mereka yang mati berjihad berjuang mempertahankan agama Allah. Para pejuang Agama Islam yakni para sahabat Nabi telah mendapatkan kemuliaan disisi Allah SWT. Ada yang diziarahi oleh para Malaikat, ada juga jenazahnya dilindungi oleh binatang lebah dan lain sebagainya.

Namun ternyata ada juga pejuang Islam Yang Ahli Neraka. Mereka berjuang berperang mati-matian bersama Nabi. Tapi akhirnya ia dinyatakan Nabi sebagai penghuni Neraka.

Sungguh Ironis !! Bagaimana Kisahnya? Berikut Kisah selengkapnya :

Ketika akan berlangsungnya perang Hunain tersebut, tiba-tiba Nabi SAW bersabda tentang seorang lelaki muslim yang ikut berjuang di peperangan tersebut, “Orang itu termasuk ahli neraka (akan masuk neraka)!!”
Pertempuran berkecamuk dengan hebatnya, pasukan muslim sempat terdesak, tetapi lelaki tersebut tetap berjuang dengan perkasa tanpa sedikitpun rasa takut. Walau luka-luka di tubuhnya makin banyak, ia terus saja menerjang barisan musuh tanpa gentar. Ada seorang sahabat yang datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, lelaki yang engkau katakan sebagai ahli neraka itu berjuang fisabilillah dengan mati-matian hingga ia terluka parah!!”

Tetapi sekali lagi Nabi SAW bersabda, “Ia akan masuk neraka!!”
Hampir saja para sahabat ragu dengan pernyataan Rasulullah SAW tersebut. Ketika perang usai dan kemenangan berada di tangan kaum muslimin, lelaki itu dalam keadaan luka parah. Karena begitu banyak luka-luka yang dialaminya, ia merasakan sakit yang tidak terkira. Mungkin ketika sibuk berperang, ia tidak merasakan sakitnya itu. Karena tidak tahan dan tidak mampu bersabar dengan rasa sakitnya itu, ia bunuh diri. Ia menancapkan gagang pedangnya di tanah, dan menempatkan ujung pedang di dadanya, kemudian menjatuhkan diri sehingga tembus dan ia mati seketika.

Para sahabat mendatangi Nabi SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, sungguh benar apa yang engkau katakan. Lelaki itu bunuh diri karena tidak mampu menahan rasa sakitnya!!”
Sebagian riwayat menyebutkan, ketika Nabi SAW menyebutkan bahwa lelaki itu adalah penghuni neraka, ada seseorang yang belum memeluk Islam ingin membuktikannya. Ia mengamati dan mengikuti lelaki itu kemanapun lelaki itu bergerak. Seperti kebanyakan sahabat lainnya, ia juga sempat ragu dan bahkan ‘menertawakan’ pendapat Nabi SAW, apalagi ketika pasukan muslim memperoleh kemenangan. Tetapi ketika lelaki itu ternyata bunuh diri, ia segera menghadap Nabi SAW dan berkata, “Saya bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah!!”

Kemudian ia membaca syahadat menyatakan diri memeluk Islam. Nabi SAW berkata, “Apakah yang terjadi??”

Lelaki itu menceritakan apa yang dilakukannya, dan beliau menanggapinya dengan gembira. Kemudian Nabi SAW memanggil Bilal dan berkata, “Wahai Bilal, bangkitlah dan umumkan bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang yang benar-benar beriman. Dan ada kalanya Allah membela agama (Islam) ini dengan seorang lelaki yang faajir!!”

Faajir adalah kebalikan dari takwa, yang bisa dimaknakan sebagai kefasikan (tetap muslim tetapi durhaka), atau bisa juga ditafsirkan sebagai kekafiran yang akan kekal di neraka. Hal ini tercantum dalam surat asy Syam ayat 8 : Fa-alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa, yang artinya : Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.

Semoga Kisah ini memberikan pelajaran yang berharga bagi kita untuk lebih benar-benar beriman kepada Allah dan senantiasa meluruskan niat kita hanya semata-mata karena Allah Ta’ala. Amin...[Ibnu Ghufron]

Redaksi ISBAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar