" IKATAN SILATURAHMI BAHAGIA DUA, KREO SELATAN "

Minggu, 26 Oktober 2014

Inilah Kisah Pemimpin Yang Menangis Setelah Dilantik.





Dunia banyak melahirkan pemimpin yang benar-benar memiliki leadership tinggi. Mereka yang menganggap jabatan sebagai sebuah pengabdian ke masyarakat, bukan sebatas karir dalam berpolitik.
Indonesia juga memiliki pemimpin demikian. Ketika dilantik mereka malah menangis meneteskan air mata, bukan menggelar pesta besar.

Siapa saja mereka yang menangis saat menerima amanah sebagai pemimpin? Berikut ulasannya :


1. Umar bin Khattab

Umar bin khattab merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW. Beliau diangkat sebagai khalifah kedua umat Islam menggantikan Abu Bakar Asyiddiq.

Saat diangkat menjadi khalifah lewat musyawarah di antara para sahabat, Umar menangis. Baginya, jabatan yang diamanahkan kepadanya amatlah berat.

Di masa pemerintahan Umar, Islam mengalami kemajuan yang pesat. Perisa dan Romawi takhluk di bawah bendera Islam. Umar dikenal sebagai pemimpin yang tegas dan sederhana.


2. Umar bin Abdul Aziz

 Umar bin Abdul aziz merupakan salah satu khalifah Islam Dinasti Bani Umayyah. Umar masih satu keturunan dengan Umar bin Khattab dari garis ibu.

Saat dibaiat jadi khalifah menggantikan Sulaiman bin Abdul Malik, Umar tidak langsung menyanggupi. Dia menangis, memasukkan kepalanya dalam dua lututnya sambil berujar:

"Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rajiuun. Demi Allah, sungguh aku tidak meminta urusan ini sedikitpun, baik dengan sembunyi-sembunyi maupun dengan terang-terangan.?

Umar dikenal sebagai pemimpin yang sederhana. Di bawah pemerintahannya, umat Islam berhasil disatukan. Sama seperti Umar bin khattab, Umar Abdul aziz juga dikenal sebagai pemimpin yang gemar mengunjungi rakyatnya.

 
3. Panglima Islam Abu Ubaidah

 Abu Ubaidah merupakan sabahat Nabi muhammad yang dikenal karena keikhlasannya. Pada kekhalifahan Umar bin Khattab, dia diangkat menjadi panglima perang Islam, menggantikan Khalid bin Walid.

Saat menerima jabatan panglima, dia tak tahan meneteskan air mata. Ubaidah menangis karena baginya jabatan bukan lambang kemegahan.

"Jabatan bukanlah lambang kemegahan, tetapi tanggung jawab. Sekiranya tidak mampu ditunaikan, ia menjadi tanggung jawab di dunia dan akhirat. Saya merasa tidak layak memegang jabatan yang penting itu. Karena itulah saya menangis."


4. Gubernur Sulawesi Tengah

Gubernur Sulawesi Tengah periode 2011-2016, Longki Djanggola tak kuasa menahan tangis hingga akhirnya meneteskan air mata saat dirinya dilantik jadi gubernur.

Kedua mata Longki Djanggola berkaca-kaca, ketika Mendagri Gamawan Fauzi menyematkan tanda pangkat di kedua pundaknya.

Meski memakai kacamata, kedua mata Longki terlihat basah. Waktu itu, seisi ruangan pelantikan di DPRD Sulawesi Tengah mendadak hening ketika lagu "Bagimu Negeri" diputar mengiringi penyematan tanda pangkat.

2 komentar:

  1. Alhamdulillah wa syukrulillah semoga ini menjadi salah satu amal kebaikan buat pembuat dan pengguna blog ini.. Dan menjadi saksi kebaikan ketika dipadang mahsyar.. Aamiiin

    BalasHapus