Bersama Orang Yang Dicintainya
Ibnu Mas'ud meriwayatkan, seseorang mendatangi Rasulullah lalu bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang seseorang mencintai kaum, tetapi tidak bersama mereka (di akhirat)?" Rasulullah menjawab, "Seseorang itu bersama orang yang dicintainya." (Muttafaq 'Alayhi).
Kisah berikut adalah kisah cinta yang luar biasa dari seorang anak kecil kepada Nabi SAW.
Terjadi satu kisah dizaman Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i.
Ketika sedang berkumpul dengan orang di kota Zabid (ujung kota Yaman)
untuk berziarah ke makam Sayyidina Muhammad SAW di kota Madinah.
Jarak perjalanannya membutuhkan
waktu selama 2 minggu. Ketika rombongan tadi hendak bergerak ke kota
Madinah datang seorang anak kecil sekitar 8 tahun, wahai syeikh aku
hendak ikut ziarah ke makam Nabi SAW.
Tapi permintaan anak kecil itu
tidak diizinkan oleh syeikh, karena kau nanti membuat susah, orang
hendak ke sini kau hendak kesana. Lalu syeikh bertanya kepada anak kecil
itu, kenapa kau sangat ingin ikut. Lalu anak itu berkata wahai syeikh
percayalah "Aku sangat rindu dengan Rasulullah". Namun dijawabnya,
''Sudahlah kau tetap tak boleh ikut.''
Maka berjalanlah rombongan tadi.
Setibanya di kota Madinah tepatnya dimakamnya Sayyidina Muhammad SAW,
terkejutlah Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i karena melihat anak kecil itu
ada dihadapannya.
''Wahai anak kecil, dari mana kau datang. Bagaimana kau bisa ikut.''
''Ketika kalian berangkat, aku masuk dalam kotak/peti ikut bersama rombongan ziarah ke makam Sayyidina Muhammad SAW.''
''Kata Syeikh aku tidak heran
kalau kau masuk peti, tapi selama 2 minggu kau makan dan minum dari
mana, tidak makan dan tidak minum.''
''Wahai syeikh sungguh aku dilupakan dari makan dan minum karena sangat rindu kepada Nabi SAW''.
Anak kecil tadi pun bertanya; ''Wahai syeikh apakah benar tanah ini pernah di pijak Rasulullah?''
Kata syeikh ''ya'.' Kemudian
anak tersebut mengambil tanah itu lalu diciumnya tanah tersebut, terus
anak kecil itu tiba-tiba roboh seakan-akan pingsan.
Rupanya anak kecil itu telah
wafat. Anak kecil itu di kebumikan di luar kota Madinah karena orang
luar. Kemudian kesemuanya terus mengerjakan umrah.
Saat pulang, syeikh teringat
kepada anak tadi, lalu datang menziarahi makam anak itu. Ketika syeikh
melihat keadaan makam itu, menjadi bingung. Karena kubur itu diluar kota
Madinah tapi berangsur-angsur bergeser masuk kota Madinah mendekati
makam Sayyidina Muhammad Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam. Maka
menangislah Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i. Sampai sekarang makam tersebut
masih ada dan makam tersebut ada di seberang Masjid Nabawi.
''Wahai anak kecil betapa hebat
dan mulianya engkau, sewaktu kecil kau rindu hendak ziarah ke makam
Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW, dan sewaktu kau wafat kau juga rindu
kepada Rasulullah...''
Syeikh Abdurrahman Ad-Diba'i pun menangis di dalam rumahnya “Aku ini adalah seorang imam tapi aku malu melihat kecintaan seorang anak yang sangat mencintai Rasulullah SAW. Dan sang Imam pun menulis riwayat perjalanan anak kecil tersebut di Maulidnya.
Hebatnya cinta anak kecil kepada Habibana Sayyidina Rasulullah Sallallahu Alaihi Wa Sallam.
Referensi:
Diambil dari beberapa sumber
Dikisahkan pula oleh : Habib Ali Zainal Abidin Al Kaff
Redkasi ISBAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar