" IKATAN SILATURAHMI BAHAGIA DUA, KREO SELATAN "

Kamis, 28 Januari 2016

Ketika Islam Datang, Alkhansa binti Amr Berhenti Jadi Penyair

mawar


Sekarang saatnya kita hidup bersama lembaran-lembaran sejarah yang mulia. Kita akan berbicara tentang seorang wanita ahli penunggang kuda, muslimah yang takwa dan penyair yang cerdik. Orang-orang Arab mengenal dia karena keluhuran hatinya. Di masa Islam dia dikenal sebagai orang yang baik hati dan prilakunya. Pada masa Jahiliah, predikat dia sebagai Nawwahah (wanita yang bertugas menangisi mayit) dan di masa Islam, dia sebagai sahabat yang luhur, alim dan terpuji.

Dia adalah Al Khansa`. Al Khansa` berarti wanita yang cantik dan terpuji. Pada masa Jahiliyyah, dia pernah meratapi saudaranya yang meninggal, yang bernama Sakhr, dia mendendangkan syair:

“Jikalau di sekelilingku tidak ada banyak orang yang menangisi saudara-saudaranya, maka pastilah aku akan membunuh diriku sendiri. Mereka menangis tidak seperti tangisan saudaraku, tapi jiwanya berlalu darinya dengan cara yang amat memilukan.” 

Adapun ketika Islam datang, Al Khansa` berhenti menjadi penyair Bani Sulaim. Dia sibuk dengan beribadah kepada Allah SWT Yang Maha Esa. Dia memulai membaca Al Qur`an dan tidak lagi membaca syair. Dia mulai mendengarkan hadits-hadits Nabi SAW. Dia adalah Al Khansa`. Di balik keagungannya, kecantikannya dan kelemahlembutannya dia tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Dia tidak beriman dan beribadah kecuali kepada Allah. Mulutnya tidak lagi mendendangkan syair ratapan dan tidak lagi ikut beradu syair. Akan tetapi dia menjadi seorang pembaca Al Qur`an siang dan malam secara tartil.

Kemarilah bersama kami untuk mengenal Al Khansa` di madrasah kenabian, madrasah Muhammad yang tidak masuk di dalamnya kecuali orang yang mau bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Al Khansa` datang bersama kaumnya dari Bani Sulaim ke hadapan Nabi Muhammad SAW. Bersama mereka dia memeluk Islam. Rasulullah SAW sangat kagum dengan dendangan syairnya dan beliau meminta kepadanya agar mendendangkan syair. Lalu Nabi berkata, “Ayo Khansa`,” sambil beliau memberi isyarat dengan tangannya.

Ketika ‘Adi bin Hatim datang ke hadapan Rasulullah SAW dan bercakap-cakap dengannya, dia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya di sekitar kita ada orang yang pandai membaca syair, paling dermawan dan jago menunggang kuda.”

Nabi bertanya, “Siapa mereka.”

Adi bin Hatima menjawab, “Adapun orang yang pandai membaca syair adalah Imra’ Al Qais bin Hajar, adapun orang yang paling dermawan adalah Hatim bin Sa’d (ayahnya) dan orang yang paling pandai menunggang kuda adalah Amr bin Yakrab.”

Rasulullah SAW, berkata: “Tidak seperti yang kamu katakan wahai ‘Adi, adapun orang yang paling pandai bersyair adalah Khansa` binti amr dan orang yang paling dermawan adalah Muhammad (dirinya) dan adapun orang yang paling pandai menunggang kuda adalah Ali bin Abi thalib.”

Amirul Mukminin, Umar bin Khaththab RA bertanya kepada Khansa`, “Luka apa yang membuatmu menangis?”

Khansa` menjawab, “Aku menangisi orang-orang dari Mudhar.”

Umar berkata, “Wahai Khansa’, mereka adalah penghuni neraka.”

Khansa` berkata, “Itulah yang menjadikan aku menangisi mereka sepanjang waktu.”

Itulah Khansa` binti Amr, dia pernah berkata, “Dulu aku menangisi Sakhr karena meninggal dunia dan sekarang aku menangisi dia karena dia termasuk penghuni neraka.”

Sumber :
Santi islampos Dikutip dari: Wanita di Sekitar Rasulullah SAW Karya: S. Tabrani
Redaksi ISBAD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar