Wahai kaum, beri tahu aku apa dosaku
Mengapa dengan pisau cukur kau hancurkan diriku
Tidakkah aku telah ada semenjak beberapa abad lalu
Aku tidak pernah lenyap meski gunung sudah lenyap semenjak dulu
Bukankah aku ada pada makhluk Allah yang paling mulia
Itulah Nabi, sebaik-baik manusia
Tidakkah Nabi melarang untuk mencukurnya
Karena di dalamnya ada keburukan dan dapat mengubah tabiat
Ceritakan padaku, karena dosa apa kalian cukur aku
Sungguh aku merupakan kemuliaan dalam peperangan
Ingat, aku adalah simbol kejantanan
Sungguh aku adalah perhiasan bagi seorang manusia
Aku adalah sebuah kekerasan
Celaka, kalian malah menginginkan kelembutan
Aku tidak tahu namun aku dalam keyakinan
Sungguh, kalian mengalami kerancuan berpikir
Mengapa dengan pisau cukur kau hancurkan diriku
Tidakkah aku telah ada semenjak beberapa abad lalu
Aku tidak pernah lenyap meski gunung sudah lenyap semenjak dulu
Bukankah aku ada pada makhluk Allah yang paling mulia
Itulah Nabi, sebaik-baik manusia
Tidakkah Nabi melarang untuk mencukurnya
Karena di dalamnya ada keburukan dan dapat mengubah tabiat
Ceritakan padaku, karena dosa apa kalian cukur aku
Sungguh aku merupakan kemuliaan dalam peperangan
Ingat, aku adalah simbol kejantanan
Sungguh aku adalah perhiasan bagi seorang manusia
Aku adalah sebuah kekerasan
Celaka, kalian malah menginginkan kelembutan
Aku tidak tahu namun aku dalam keyakinan
Sungguh, kalian mengalami kerancuan berpikir
(Diambil dari perkataan Syaikh Abdul Karim al-Juhaiman dalam buku Jenggot Yes Isbal No hal.41-42, dari beranda facebook Muchamad Rizka Irawan)
Islampos
Islampos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar