Ketika Anda duduk santai di suatu tempat, Anda dapat merasakan bahwa sebenarnya anda sedang bergerak berputar. Tetapi, tentunya Anda tidak merasakan bukan? Sebabnya, kita tidak dapat mengetahui dan tak dapat merasakan bahwa tempat duduk dan keadaan di sekeliling kita sedang dalam keadaan bergerak. Kita ambil perumpamaan, bumi ini adalah sebuah kamar. Kita duduk di kamar itu dengan jendela dan pintu ditutup rapat, sehingga mata kita tak bisa memandang ke luar kamar.
Kemudian kamar bergerak berputar , segala apa yang ada di kamar dalam posisi tetap tidak berubah. Jika demikian keadaanya, kita tidak dapat merasakan bahwa kamar itu dalam keadaan berputar. Tetapi kamar tersebut dapat kita rasakan perputarannya bila jendela dan pitu kita buka. Kemudian kita bedakan gerakan kamar itu dengan benda-benda di luar kamar yang tidak bergerak, seperti tiang-tiang atau pepohonan. Dengan demikian kelas, bahwa kita tidak bisa merasakan dan tidak mengetahui pergerakan atau perputaran. Kecuali jika kita bisa membedakan sesuatu yang tidak bergerak.
Siapa kiranya di antara kita yang ampu membedakan pergerakan berputarnya bumi dengan suatu benda yang tidak bergerak, agar kita mengetahui bahwa bumi ini sedang dalam keadaan bergerak. Tentu tidak ada seorang pun yang mampu, tetapi Allah Maha Mengetahui. Dan Allah telah memberitahukan dengan Firman-Nya: “Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan” (QS. An-Naml [27]: 88).
Kata “sangka” di dalam ayat tersebut, artinya “kira”. Atau “menyangka” sama saja dengan mengira. Kita mengira bahwa gunung-gunung dalam keadaan tetap, padahal gunung-gunung yang tampak itu bergerak. Gunung-gunung yang tampak di depan mata kita, tampaknya tidak bergerak. Padahal, kenyataan yang sebenarnya tidaklah demikian. Dengan ayat tersebut Allah telah memberitahukan kepada kita bahwa gunung-gunung yang berdiri kokoh, ibarat paku yang tertancap ke bumi, dan tampak tak bergerak.
Dengan ilmu yang Allah berikan kepada manusia, maka dapat diketahui bahwa ternyata gunung-gunung itu bergerak ibarat awan yang ditiup angin. Tetapi kita memang tidak merasa dan tidak mengerti. Yang menjadi pertanyaan, mengapa kita tidak mengetahuinya? Dan tidak merasakan? Sebab, kita bersama gunung dan seluruh tempat lainnya ikut pula bergerak.
Bumi ini bergerak cepat dan berputar kencang sekali. Itulah ciptaan Allah yang sangat teliti. Dan Allah telah memberi ilmu pengetahuan kepada manusia begitu tinggi. Jika ada orang yang mengatakan hal itu hanya akan terjadi di hari kiamat, ketahuilah bahwa setelah hari kiamat nanti, di alam sana tidaklah sama dengan di bumi sekarang ini.
Ada tambahan soal, “apakah di langit nanti berlaku perhitungan terhadap manusia?” Jawabnya tentu. Di akhirat nanti akan berlaku perhitungan terhadap manusia. Dan perlu kita ketahui, kehidupan di akhirat nanti serba jelas, dan semua akan tampak jelas. Hakekat surga dan neraka akan tampak secara jelas. Begitu pula mengenai pahala dan dosa yang pernah kita perbuat di dunia.
Kita melihat gunung-gunung, tampaknya tetap tak bergerak seperti benda mati. Pendapat itu sekilas tampak benar, karena kita melihat gunung, gunung itu tetap tak bergerak. Sama dengan benda mati yang hanya dilewati awan. Ungkapan Al-Quran memang luar biasa. Begitu kokoh tak tergoyahkan. Bahasa yang digunakan di dalam Al-Quran dari masa ke masa selalu memancarkan cahaya yang terang benderang. Cahaya ilmu dan pengetahuan membuat kita tidak mudah menyimpang tetapi manusia tetap tidak akan merasakan bahwa ia sedang bergerak begitu cepat. Sungguh besar firman Allah. Sesungguhnya Al-Quran merupakan sumber ilmu dan pengetahuan.
Sumber: Mukjizat Al-Quran/Muhammad Mutawally AS/Risalah/Mei 1984
Redaksi ISBAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar