Kita sebagai umat Muslim mempunyai kewajiban mendirikan shalat. Tetapi hal itu bukanlah semata-mata shalat. Dari segi amalan, yang penting bagi kita adalah shalat itu diterima oleh Allah.
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’-lah (shalat
berjamaah) beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 43).
Tetapi ketahuilah bahwa kegagalan dalam mendirikan shalat adalah “satu malapetaka” untuk kita. Selain karena shalat adalah satu kewajiban, meninggalkannya akan mengundang murka Allah. Kita harus menanamkan niat agar segala amalan yang diterima Allah merupakan sebuah kemenangan bagi diri kita.
Dalam surat Al-Ankabut, Allah berfirman,
“Bacalah apa yang telah
diwahyukan kepadamu, yaitu Al-Quran dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya
shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya
mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (Keutamaannya dari
ibadah-ibadah yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Oleh sebab itu, kita juga dituntut memperbanyak amalan-amalan sunnah untuk menutupi kekurangan amalan fardhu, dalam mengerjakan amalan sunnah kita harus mempunyai prinsip bahwa “jika kita kerjakan dapat pahala berganda, jika tidak dikerjakan rugi besar menimpa”. Tidaklah Allah jadikan setiap amalan itu sia-sia kepada hamba-Nya.
Kita lihat contoh amalan puasa. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Betapa
banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya
tersebut kecuali lapar dan dahaga.” (HR At Thabrani).
Banyak yang berpuasa, tapi hanya merasa lapar dan dahaga, mengapa? Karena kebanyakan orang berpuasa hanya sekadar tidak makan dan minum, tetapi dari segi penjagaan lidah, mata, dan perbuatan masih sama sepertiketika sedang tidak berpuasa. Begitupun juga shalat. Untuk memantapkan ibadah shalat, mari kita lakukan shalat secara berjamaah, di masjid, dan di awal waktu. Disiplinkan diri untuk aman shalat harian kita.
Sumber :
Kaya Dunia Akhirat dengan Amalan 1 Saat/Rafizam Mohamed
Islampos
Redaksi ISBAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar