Parade Tauhid |
Indonesia merdeka ditegakkan dengan kalimat tauhid, jihad, darah, dan harta, kenapa Parade Tauhid ini tak diperbolehkan. Parade Tauhid ini diadakan untuk menegakkan kalimat Tauhid. Jika ada pihak-pihak yang menyebut Parade Tauhid ini tidak ada sunnahnya, sesungguhnya mereka telah berbohong. Demikian dikatakan Wakil Amir Majelis Mujahidin Indonesia, Abu Jibril.
“Siapa yang bilang Parade Tauhid tidak ada sunnahnya? Mereka yang mengatakan tidak ada sunnahnya adalah pembohong. Padahal, kata Rasulullah, siapa yang sebelum wafatnya menyebut kalimat Lailaaha Illallah, maka orang tersebut dijamin masuk Surga. Karena itu, jangan ikuti pembohong atas nama Allah itu,” kata Ustadz Abu Jibril dalam orasi di Panggung Utama Parade Tauhid, Ahad (16/8) pagi.
Ustadz Haikal Hasan juga menjelaskan, Parade Tauhid pertama dilakukan pada Rasulullah Saw. Ketika itu Umar Bin Khaththab bertanya kepada Rasulullah Saw. Apakah dakwah Islam yang disampaikan Nabi saw adalah kebenaran? Jika memang kalimat tauhid itu kebenaran, maka hendaknya disampaikan secara terang-terangan. Tak perlu sembunyi. Ketika itulah Rasulullah memimpin ‘Parade Tauhid’ dengan membentuk barisan-barisan yang rapi.
“Di barisan pertama ada Umar bin Khaththab, dan di barisan kedua ada Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketika itu barisan itu begitu rapi dan solid. Kalimat tauhid pun diucapkan. Hal inilah yang menjadi daya tarik, sekaligus menggetarkan kaum Quraisy,” kata Ustadz Haikal.
Dikatakan Ustadz Abu Jibril, akan datang suatu masa sejelek-jelek dan sejahat-jahat manusia yakni penguasa yang dzalim kepada rakyatnya. Saat ini, penguasa di negeri ini bukanlah pemimpin yang shaleh.
“Dengan Parade Tauhid ini diharapkan muncul penguasa yang saleh, yang mencintai keadilan dan kebenaran, serta sayang pada rakyatnya. Kita harapkan lahir pemimpin yang membela dan menyelamatkan rakyatnya di dunia dan akhirat,” kata Ustadz Abu Jibril.
Sumber : Desastian/Islampos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar