" IKATAN SILATURAHMI BAHAGIA DUA, KREO SELATAN "

Senin, 22 Juni 2015

Ahmed Deedat Pernah "Kalah" Debat!


Syaikh Ahmed Deedat

Dalam sebuah sesi debat, Syaikh Ahmed Deedat menantang pendeta lawan debatnya tersebut untuk membacakan sebuah ayat dari kitab bible mereka sendiri...

Ahmed Deedat mengatakan, "Jika pastur bisa membaca ayat yang saya tunjukkan maka saya akan memberikanmu 100 Dollar! hanya membaca sebuah ayat saja, bagaimana?"

Si pendeta diam sejenak sambil melihat ayat yang akan dibacakan, kemudian diapun membacakan ayat bible yang ditunjukkan oleh Syaikh Ahmed Deedat,
Dan... Ternyata sang pendeta berhasil menjawab tantangan tersebut, tidak ada pilihan lain Syaikh Ahmed Deedat pun harus memberikan 100 Dollar untuk sang pendeta, Ya, Ahmed Deedat kalah!
Setelah memberikan uang sesuai yang telah dijanjikan, sambil tersenyum dan hampir tertawa Ahmed Deedat pun bicara,
"Tadinya aku berharap, pastur bisa membacanya dengan tenang dan perlahan, tidak perlu membaca dengan sangat cepat.."

dan ribuan audiens kristen tertunduk malu namun audiens muslim malah tertawa...
Taukah anda ayat bible yang diminta untuk dibacakan? Ayat itu adalah

 Yehezkiel 23:19-21
 "Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. Ia birahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. Engkau menginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orang Mesir MEMEGANG-MEGANG dadamu dan MENJAMAH-JAMAH susu kegadisanmu"

Setelah itu barulah Syaikh menjelaskan tentang puluhan ayat-ayat serupa dengan ayat tersebut yang berisi cerita porno dan cabul yang terdapat dalam bible,

Kata Syaikh, "Seperti inikah ayat-ayat yang kalian katakan berasal dari tuhan?! Bahkan kalian malu membaca ayat yang terdapat didalam kitab kalian sendiri!"

Sumber - Cuplikan Video Debat Ahmed Deedat

Dokter Syi’ah Terbungkam Oleh Dokter Sunni Tentang Nikah Mut’ah

Ilustrasi Gambar

Para penganut syi’ah memang  terbuai oleh nikah mut’ah. Bagaimanapun, mereka begitu semangat untuk memenuhi hawa nafsu mereka. Akan tetapi mereka lupa, bagaimana perasaan mereka jika ibunya dimut’ah atau anaknya dimut’ah atau saudari kandungnya dimut’ah.

Inilah cerita syaikh Syahhatah Shaqr hafidzahullah tentang seorang dokter syi’ah yang terbungkam oleh dokter sunni mengenai mut’ah.

Syaikh Syahhatah Shaqr bercerita:

“Salah seorang teman bercerita kepadaku. Dia adalah seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit tepatnya di salah satu Dual Khalijiyyah. Dia bercerita tentang percakapan antara seorang dokter syi’ah dan dokter muslim Ahlussunnah.

Dokter Muslim: “Kamu mengatakan bahwasanya nikah mut’ah adalah syari’at ajaran agama kalian?”

Dokter Syi’ah: “Ya, betul.”

Dokter Muslim: “Maksudnya bagaimana? Apakah aku boleh menikah dengan wanita siapa saja dengan tempo dan upah bayaran yang telah disepakati atas perkawinan ini?”

Dokter syi’ah: “Iya, betul kecuali perempuan yang sudah menikah.”

Dokter Muslim: “Apakah kamu memiliki saudari kandung yang belum menikah?”

Dokter Syi’ah: “Ya, aku punya.”

Dokter Muslim: “Apakah kamu bisa memberikan nomor telepon rumahmu?”

Dokter Syi’ah: “Buat Apa?”

Dokter Muslim: “Aku ingin menelpon saudarimu untuk melakukan nikah mut’ah dengannya.”

(Seketika wajah dokter syi'ah langsung memerah dan mengeluarkan keringat. Dan dia tidak menjawab lagi dengan satu katapun)

Dokter Muslim: “Mengapa wajahmu berubah? Bukankah yang aku minta darimu adalah suatu hal yang halal?”

(Maka dia terbungkam tetap tidak menjawab, dan terkejutlah orang-orang syi’ah)

Syaikh Syahhatah Shaqr hafidzahullah melanjutkan perkataannya:

ونسأل كل مسلم بل كل إنسان عنده قليل من الغيرة والنخوة: هل ترضي لأختك أو لابنتك أن يأخذها رجل عنده مدّة ليجامعها مقابل بعض المال؟؟!! ألا تري أن ذلك سِفاحًا وزِنا؟؟؟!! هل ترضى ذلك لأحد من أهلك أو ذوي رحمك؟؟؟

“Dan kami ingin bertanya kepada seluruh muslim dan seluruh manusia yang memiliki rasa kecemburuan walau sedikit saja, “Apakah kamu ridha jika saudari kandungmu atau anakmu diambil oleh seorang lelaki dengan tempo tertentu untuk disetubuhi dengan bayaran sebagian uang yang dimilikinya ?? Apa kamu tidak melihat kalau itu hanyalah pelacuran dan zina ??  Dan apakah kamu ridha jika itu terjadi dengan salah satu keluargamu??”

(Asy-Syi’ah Hum Al’Aduwwu Fahdzarhum hal. 86)

Hanya orang bodoh yang ingin ibunya menjadi pelacur dan dimut’ah. Hanya orang dungu yang ingin anaknya menjadi pelacur dan dimut’ah. Dan hanya orang gila yang ingin saudari kandungnya menjadi pelacur dan dimut’ah.

Orang-orang syi’ah hanya ingin menzinai seseorang namun tidak ingin jika adiknya dizinai. Saya teringat dengan sebuah hadits antara seorang pemuda yang ingin berzina namun tidak ingin jika ibunya, anaknya, dan saudarinya dizinai.

Abu Umamah radhiyallahu anhu berkata:

إِنَّ فَتًى شَابًّا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، ائْذَنْ لِي بِالزِّنَا، فَأَقْبَلَ الْقَوْمُ عَلَيْهِ فَزَجَرُوهُ وَقَالُوا: مَهْ. مَهْ. فَقَالَ: " ادْنُهْ، فَدَنَا مِنْهُ قَرِيبًا ". قَالَ: فَجَلَسَ قَالَ: " أَتُحِبُّهُ لِأُمِّكَ؟ " قَالَ: لَا. وَاللهِ جَعَلَنِي اللهُ فِدَاءَكَ. قَالَ: " وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأُمَّهَاتِهِمْ ". قَالَ: " أَفَتُحِبُّهُ لِابْنَتِكَ؟ " قَالَ: لَا. وَاللهِ يَا رَسُولَ اللهِ جَعَلَنِي اللهُ فِدَاءَكَ قَالَ: " وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِبَنَاتِهِمْ ". قَالَ: " أَفَتُحِبُّهُ لِأُخْتِكَ؟ " قَالَ: لَا. وَاللهِ جَعَلَنِي اللهُ فِدَاءَكَ. قَالَ: " وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِأَخَوَاتِهِمْ ". قَالَ: " أَفَتُحِبُّهُ لِعَمَّتِكَ؟ " قَالَ: لَا. وَاللهِ جَعَلَنِي اللهُ فِدَاءَكَ. قَالَ: " وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِعَمَّاتِهِمْ ". قَالَ: " أَفَتُحِبُّهُ لِخَالَتِكَ؟ " قَالَ: لَا. وَاللهِ جَعَلَنِي اللهُ فِدَاءَكَ. قَالَ: " وَلَا النَّاسُ يُحِبُّونَهُ لِخَالَاتِهِمْ ". قَالَ: فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَيْهِ وَقَالَ: " اللهُمَّ اغْفِرْ ذَنْبَهُ وَطَهِّرْ قَلْبَهُ، وَحَصِّنْ فَرْجَهُ

“Sesungguhnya ada seorang pemuda yang mendatangi nabi shallallahu alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasulullah, izinkan aku untuk berzina.” Maka orang-orang menghardiknya. Rasulullah akhirnya berkata kepadanya: “Mendekatlah engkau kepadaku”. Maka pemuda tadi mendakati Rasulullah dan duduk dihadapan beliau. Maka Rasulullah bersabda: “Maukah engkau jika ibumu dizinai?” Maka pemuda tadi berkata: “Tidak, demi Allah wahai Rasulullah.. Allah yang menjadikan diriku tebusan untukmu, aku tidak akan mau dan begitu pula orang-orang tidak akan mau jika ibunya dizinai.” Rasulullah kemudian bersabda: “Kalau begitu maukah engkau jika anakmu dizinai?” Maka pemuda tadi berkata: “Tidak, demi Allah wahai Rasulullah.. Allah yang menjadikan diriku tebusan untukmu, aku tidak mau dan begitu pula orang-orang tidak akan mau jika anaknya dizinai”. Rasulullah kemudian bersabda: “Kalau begitu maukah engkau jika saudari kandungmu dizinai?” Maka pemuda tadi berkata: “Tidak, demi Allah wahai Rasulullah.. Allah yang menjadikan diriku tebusan untukmu, aku tidak akan mau dan begitu pula orang-orang tidak akan mau jika saudarinya dizinai.” Kemudian Rasulullah bersabda: “Kalau begitu maukah engkau jika bibimu (dari jalur bapak) dizinai?” Maka pemuda tadi berkata: “Tidak, demi Allah wahai Rasulullah.. Allah yang menjadikan diriku tebusan untukmu, aku tidak akan mau dan begitu pula orang-orang tidak akan mau jika bibinya dizinai.” Kemudian Rasulullah bersabda: “Kalau begitu maukah engkau jika bibimu (dari jalur ibu) dizinai?” Maka pemuda tadi berkata: “Tidak, demi Allah wahai Rasulullah.. Allah yang menjadikan diriku tebusan untukmu, aku tidak akan mau dan begitu pula orang-orang tidak akan mau jika bibinya dizinai.” Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam meletakkan tangannya di atas kepala pemuda tadi dan bersabda: “Ya Allah, ampunilah dosanya. Dan sucikanlah hatinya. Dan jagalah kemaluannya” (HR. Ahmad)

Semoga pemaparan ini bermanfaat.

Wa shallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad.

Sumber : http://muslimina.blogspot.com
               Redaksi ISBAD

Sejarah Tentang Perintah Puasa Ramadhan

 
Bismilaahirrahmaanirrahiim. .

Tak terasa, kita telah di penghujung Sya’ban, dan sebentar lagi kita akan memasuki Ramadhan. Bulan yang Penuh berkah dan hikmah. Bulan penuh ampunan, maghfiroh Allah SWT. Bulan yang sangat dinantikan oleh setiap muslim di seluruh permukaan bumi, bahkan dinantikan oleh seluruh makhluk Allah.
“Hai orang—orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa “ (QS. Al-Baqarah : 183)

Menyambut bulan suci Ramadhan yang dinanti, marilah sejenak kita mengkaji sejarah, hakikat dan faedah puasa bagi kita. Merupakan persiapan menuju Ramadhan, sehingga ibadah puasa yang akan kita laksanakan akan menjadi lebih bermakna bagi kita yang melaksanakannya.

Sejarah Puasa :
Dalam catatan sejarah (kitab Fiqhus Sunnah : Syaikh Sayyid Sabiq juz I), perintah mengerjakan ibadah puasa sebagaimana tertera dalam QS. Al-Baqarah : 183 di atas, turun secara jelas pada tahun 2 Hijrah atau bertepatan dengan tahun 623 M. dengan demikian perintah puasa bagi umat islam telah dilaksanakan 1432 tahun yang lalu atau 1384 tahun jika dihitung dengan perhitungan masehi yakni sejak 623 M hingga 2013 M.
Selain itu QS. Al-Baqarah 183 di atas memberikan gambaran bahwa ibadah puasa merupakan ibadah yang bersifat universal artinya ibadah puasa pernah juga diwajibkan atas umat terdahulu (agama samawi lainnya), dengan syariat atau tata cara pelaksanaan yang berbeda-beda. Atas dasar itu, Prof Dr. Mahmud Syaltut dalam kitabnya “Islam : Aqidah wa syariah” (juz I) mengatakan bahwa puasa merupakan ibadah yang paling tua usianya karena pernah diwajibkan Allah SWT atas bangsa-bangsa terdahulu. Perintah puasa itu ada didalam perjanjian lama, perjanjian baru dan didalam semua kitab suci lain. Satu contoh puasa Nabi Daud AS dilaksanakan secara selang seling setiap 2 hari sekali. Bahkan kaum penyembah berhalapun menjalankan puasa.

Puasa dalam kitab-kitab suci itu sangat sulit. Puasa yang paling mudah di berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW Bahkan menurut riwayat yang ada, pada awalnya puasa ini sangat sulit. Selama periode awal, para sahabat Rasulullah SAW hanya diperbolehkan membatalkan puasanya antara maghrib dan isya. Setelah Isya mereka diperintahkan untuk berpuasa kembali sehingga mereka berpuasa selama 22 jam. Kemudian Allah membuatnya lebih ringan.

Muncul pertanyaan, bagaimana sikap kita terhadap syariat puasa ummat terdahulu.? Dalam hal ini, menurut Prof. DR. Abu Su’ud, Agama Islam masih mentolerir perilaku puasa yang sudah dilakukan ummat terdahulu (sebelum Islam Nabi Muhammad SAW datang), dengan catatan tidak diniatkan sebagai ibadah. Namun demikian, ada juga sebagian ulama berpendapat bahwa segala bentuk puasa non Islam harus tidak dilakukan, kecuali untuk kepentingan kesehatan, karena ada kemaslahatan didalamnya. Hal yang lebih penting bagi penulis adalah bagaimana puasa dapat dihayati tidak hanya sebagai media pendekatan diri kepada Allah SWT (hablum min Allah) semata, namun pada saat yang sama puasa perlu dijiwai maknanya sebagai sarana memperkuat jalinan hubungan kemanusiaan (hablum minannas).

Hakikat dan Tujuan Puasa :
Dikisahkan oleh Imam Al– Ghazali, pada zaman Nabi SAW, ada dua orang perempuan yang sangat kepayahandalam melakukan puasa. Mereka begitu lapar dan dahaga, hampir-hampir pingsan. Mereka minta izin untuk berbuka. Nabi SAW menyuruh mereka muntah. Segera orang-orang melihat kedua wanita itu memuntahkan darah dan daging busuk. Ketika orang-orang menyaksikan peristiwa tersebut merasa heran, lantas Nabi SAW bersabda seketika: ” Mereka berpuasa dari apa yang di haramkan oleh Allah SWT (yakni makan dan minum), tetapi mereka membatalkanpuasanya dengan yang diharamkan oleh Allah SWT. Mereka duduk-duduk sambil menggunjingkan kejelekan orang lain. Itulah daging busuk yang mereka makan.”
Dilain kisah, pada suatu hari Rasulullah mendengar seorang perempuan sedang memaki-maki jariyah (budak) kepunyaannya, padahal perempuan itu sedang berpuasa. Rasulullah mengambil makanan dan berkata padanya” Makanlah!”. Perempuan itu berkata ; ”Saya sedang berpuasa ya Rasulullah “.Mendengar itu, Rasulullah menjawab: ”Bagaimana mungkin engkau berpuasa, padahal engkau telah memaki-maki jariyah (budak)mu. Puasa bukan hanya menahan makan dan minum saja. Allah SWT telah menjadikan puasa sebagai penghalang (selain makan dan minum), juga dari hal-hal tercela, yaitu perkataan dan perbuatan yang merusak puasa. Alangkah sedikitnya yang puasa, alangkah banyaknya yang lapar (Ma qallasa-shawwam,wa ma aktsaral-jawwa’)”. Ucapan Rasulullah yang terakhir ini menyimpulkan perbedaan “puasa” dengan “ melaparkan diri”.

Dalam definisi Ahli Fiqh (fuqaha), puasa (shawm) adalah menahan diri dari segala perkara yang merusaknya (baik makan, minum, atau dorongan nafsu)dengan tujuan sebagai salah satu sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT(al-imsak anil –mufthirat al-ma’hudat. Dalam definisi tentang shaum (puasa) tersebut, ada kata “al-imsak”. dalam bahasa arab, kata dasar “amsaka/al-imsak“, artinya menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu (self-restraint). Sedangkan “imsak bi” artinya berpegang teguh kepada sesuatu yang dijadikan gantungan atau pegangan. Zainal Abidin (cucu Nabi SAW) berkata :”wa la umsiku illa billahi”(Aku tidak perpegang teguh kecuali pada tali Allah SWT)”

Hakikat puasa sesungguhnya terletak pada “Imsak ‘an” (menahan diri) dan “imsak ‘bi”(berpegang teguh kepada Allah dan rasul_Nya). Kita dapat saja ber-imsak ‘an tapi tidak ber-imsak bi . Kita menahan diri dari makan dan minum, tapi bukan karena berpegang teguh kepada ajaran Tuhan. Bisa saja kita hanya ingin melangsingkan tubuh, mempercantik diri. hal tersebut berarti kita tidak berpuasa. Kita sedang diet. Boleh jadi kita ber-imsak ‘bi, kelihatannya seperti berpegang teguh kepada Al-Quran dan Al-Sunnah, tetapi kita tidak ber- imsak ‘an, Idealnya, orang yang ber –imsak ‘bi, dengan sendiriya berimsak ‘an meski kenyataannya tidak. Ada sementara kita mengaku “ Ahlul Qur’an“ atau berpegang teguh dengan ajaran Al – Qur’an, namun pada saat bersamaan kita tidak mampu menahan diri dari menyalahkan pendapat atau paham lain. Kita sulit memahami pendapat orang lain.

Hal tersebut sama kasusnya dengan menahan lapar dan dahaga dari terbit Fajar sampai tenggelam matahari. Kita kelihatannya berpegang teguh dengan ketentuan puasa. Namun, kita sulit menahan diri dari memfitnah, mengumpat dan memaki – maki. Kata Rasullah SAW anda bukan “Al- Sawam” ( orang yang berpuasa ); anda hanyalah Al – Jawwa ( orang lapar ). Lebih parah lagi ada saja orang yang tidak ber-imsak’an, apalagi ber-imsak’bi.

Inilah manusia yang hanya mempertuhankan hawa nafsunya, ia tidak mempunyai nilai – nilai yang menjadi “ way of life “ dalam hidupnya. Ia mengalami kekosongan hidup yang menurut ahli jiwa ia mengalami existensial vacuum. Hidupnya sama sekali tidak bermakna bagaikan layang – layang putus talinya. Orang semacam ini dalam optik Al – Quran ( surat QS Al – Tiin : 5 ) memiliki derajat lebih rendah dari binatang ternak sekalipun ( Asfala safiliin ).

Pada akhirnya dan yang menjadi harapan kita bersama, ada juga umat islam yang berusaha menjalankan segalanya secara maksimal dalam berpuasa yaitu ber – imsak’an ( menahan diri) dan sekaligus ber – imsak ‘ bi ( berpegang teguh kepada perintah Allah dan Rasul- Nya), merekalah orang – orang yang benar – benar berpuasa “ Al – Sawwam “. Mereka adalah orang – orang yang mendapatkan predikat “Taqwa “, sebuah predikat bergensi di hadapan Allah SWT yang diantaranya diperoleh karena menjalankan ibadah puasa dalam arti yang sebenarnya. Pribadi takwa ( muttaqin ) yang menjadi tujuan puasa.

Menurut Maulana Muhammad Ali dalam tafsirnya “ The Holy Qur’an “ adalah pribadi yang memenuhi kewajiban dan menjaga diri dari kejahatan. Dengan predikat itu juga, memungkinkan manusia dapat mewujudkan perilaku yang luhur, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Karena puasa mengandung banyak rahasia dan jutaan hikmah, sudah sepantasnyalah kalau kita menyambut kedatangan bulan suci ramadhan 1434 H dengan penuh rasa gembira. Dengan kegembiraan itu, akan membuat kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan khusu’, tawadhu, dan ikhlas selama sebulan penuh. Bukan dianggap sebagai beban berat sehingga mencari – cari alasan agar tidak berpuasa.

Kegembiraan kita dengan datangnya bulan suci Ramadhan 1434 H ini, harus dapat ditunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin memanfaatkannya sebagai momentum untuk mentalbiah (mendidik) diri sendiri, keluarga, dan masyarakat ke arah pengokohan dan pemantapan taqwa kepada Allah SWT . Sebab, hal tersebut amat diperlukan bagi upaya meraih keberkahan dari Allah SWT bagi bangsa Indonesia. Kita tentu harus perhatikan dengan kondisi bangsa dan masyarakat kita yang masih mengalami krisis-krisis tersebut idealnya diatasi dengan memantapkan iman dan taqwa (terlebih pada bulan Ramadhan nantinya ). Bukan dengan menggunakan cara sendiri –sendiri , apalagi dibungkus berbagai kepentingan sesaat yang akhirnya malah memicu dan memacu pertentangan dan perpecahan yang justru menjauhkan kita dari rahmat dan keberkahan Allah SWT, meskipun kita berkoar- koar mengatasnamakan kitab suci-Nya.

Sumber : muhfachrizal.blogspot.com
               Redaksi ISBAD

Jumat, 19 Juni 2015

Kisah Dubai dan Kebenaran Sabda Nabi ﷺ

Kisah Dubai dan Kebenaran Sabda Nabi

Kehidupan ini adalah nyata. Lebih nyata dari pendapat siapa pun tentang kenyataan. Ia terus bergerak, mengalir, dan berubah. Hari ini, seseorang miskin bertelanjang kaki. Esok hari, tiba-tiba ia menjadi miliyuner yang membangun gedung pencakar langit yang tinggi. Nabi ﷺ pernah bersabda menggambarkan situasi kehidupan akhir zaman,
“Dan bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.”
Sabda beliau ini nyata! Lebih nyata dari pendapat siapapun tentang kenyataan.
Kali ini kita bercerita tentang Dubai, sebuah emirat (propinsi) di negara Uni Emirat Arab yang menjadi bukti dari sekian banyak kebenaran sabda Nabi.

Sabda Nabi ﷺ
Suatu hari, bumi menjadi saksi pertemuan dua makhluk agung dan mulia. Malaikat yang terbaik berjumpa dengan manusia termulia. Malaikat Jibril datang menjumpai Nabi kita Muhammad ﷺ. Jibril datang dengan wujud manusia. Ia datang dengan penampilan indah. Mengenakan baju yang teramat putih ditimpali warna rambut yang hitam kelam. Ia datang berdialog dengan Nabi Muhammad ﷺ untuk memberikan pengajaran kepada para sahabat. Jibril bertanya tentang Islam, iman, dan ihsan. Kemudian ia bertanya tentang tanda kiamat. Di antara jawaban Nabi ﷺ adalah,

وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ.
“Dan bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.” (HR. Muslim).

Inilah di antara tanda-tanda hari kiamat. Tanda hari kiamat ada yang sifatnya baik. Ada pula yang buruk. Ada pula hanya sekedar kabar atau tanda yang aslinya tidak bersifat baik ataupun buruk. Hanya sekadar tanda dan kabar agar manusia sadar bahwa kiamat pasti terjadi. Contohnya seperti berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi ini.
Dalam hadits lain, yang diriwayatkan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ada keterangan tambahan. Ibnu Abbas bertanya kepada Nabi ﷺ:

يَا رَسُـولَ اللهِ، وَمَنْ أَصْحَابُ الشَّاءِ وَالْحُفَاةُ الْجِيَـاعُ الْعَالَةُ قَالَ: اَلْعَرَبُ.
“Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam keadaan lapar dan yang miskin itu?” Beliau menjawab, “Orang Arab.” (Musnad Ahmad, IV/332-334, no. 2926).

Emirat Dubai
Dubai adalah salah satu emirat di wilayah Uni Emirat Arab (UAE). UAE sendiri merupakan sebuah negara federasi yang terdiri dari tujuh emirat yang kaya akan minyak bumi. Tujuh emirat ini adalah: Abu Dhabi, Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, dan Umm al-Qaiwain. Pada tahun 1971, enam dari emirat ini – Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Sharjah, Dubai, dan Umm al-Qaiwain – bergabung untuk mendirikan Uni Emirat Arab. Setahun berikutnya, Ras al-Khaimah menyertai mereka. Dubai adalah ke-emiran yang paling populer.
Ada yang mengatakan, nama kota ini berasal dari bahasa Persia. Karena dulu wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Sasaniyah Persia. Ada pula yang mengatakan kata Dubai berasal dari bahasa Arab dabba (Arab: دَبَّ – يَدُبُّ) yang artinya menjalar atau mengalir. Karena di Dubai terdapat aliran sebuah sungai air garam yang sekarang dikenal dengan Khor Dubai atau Dubai Creek.
Dubai terletak di sepanjang pantai Teluk Arab dipimpin oleh keluarga al-Maktoum sejak 1883. Pemimpinnya saat ini adalah Mohammed bin Rashid al-Maktoum yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri dan Wakil Presiden UEA.

Dubai Sebelum Metropolis
Dalam wawancara dengan BBC, Syaikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum menunjukkan rumah kakeknya, tempat bermain di masa kecilnya. Ia mengatakan, “Inilah tempat ayahku, ibuku, dan kami tinggal. Saat aku lahir tidak ada listrik di sini. Hanya bagian itu dan itu (ia menunjuk dua titik tempat lampu menyala di rumah besar itu) dan tidak ada air”.
Pernyataan singkat ini, menggambarkan bagaimana keadaan Dubai sebelum bertransofmasi menjadi kota metropolis. Rumah keluarga al-Maktoum, keluarga Emir Dubai, adalah rumah yang gelap dan kesulitan air. Apalagi rumah rakyat biasa.
Meskipun minyak sudah ditemukan sejak tahun 1966, tahun 1973, hanya ada satu hotel berkelas di sana, Hotel Sheraton. Kalau sekarang malah sangat sulit menemukan hotel yang tidak berbintang lima di Dubai, bahkan ada hotel berbintang tujuh di sana.
Simaklah gambar dan video berikut untuk mengetahui kondisi Dubai sebelum menjadi kota metropolis:
Sebuah pasar di pusat Kota Dubai pada tahun 1970
Sebuah pasar di pusat Kota Dubai pada tahun 1970
Caravan onta di Dubai. Berlangsung antara tahun 1960an - 1970an.
Caravan onta di Dubai. Berlangsung antara tahun 1960an – 1970an.
Dubai pada tahun 1960an-1970an
Dubai pada tahun 1960an-1970an


Dubai Metropolis
Islam adalah agama yang tidak menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dalam hal dunia dibuka selebar-lebarnya selama tidak melanggar syariat. Di zaman dahulu umat Islam terkenal dengan kemajuan arsitekturnya. Oleh karena itu, tanda hari kiamat berupa berlomba-lombanya manusia dalam meninggikan bangunan tidak dikategorikan sebagai permasalahan yang nilai dasarnya jelek. Bahkan bisa jadi pembangunan ini bermanfaat dan maslahat.
Dubai Modern
Dubai Modern
Sekarang di Dubai, semuanya serba besar, luas, dan tinggi. Megah, mewah, sampai membuat mulut ternganga. Dubai adalah kota dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Gurun yang kosong telah berubah menjadi gedung-gedung pencakar langit. Onta-onta telah berubah menjadi Ferrari, Mercedes, Hummer, dll. Di antara bangunan tinggi di Dubai adalah:
Pertama: Burj Dubai atau yang dikenal Burj Khalifa, Merupakan bangunan tertinggi di dunia. Tingginya 818 m, kurang 182 m lagi jadi 1 Km. di dalamnya ada 30.000 rumah dan 9 hotel mewah.
Kedua: 10 Hotel tertinggi di dunia, 7 di antaranya ada di Dubai. Lima hotel tertinggi; JW Marriott Marquis Dubai (355 m), Rose Rayhaan (333 m), Burj Al Arab (321 m) hotel termewah di dunia, Jumeirah Emirates Towers Hotel (309 m), The Address Downtown Dubai (306 m), semuanya ada di Dubai.
Ketiga: Shopping Mall terbesar di dunia adalah Dubai Mall dengan luas 50 kali luas lapangan sepak bola dan terdapat 1.200 toko. Di dalamnya ada akuarium terbesar di dunia yang isinya 33.000 hewan laut.
Keempat: al-Maktoum International Airport atau Dubai International Airport merupakan bandara terluas ke-3 di dunia.
Kelima: Dubailand. Sekarang Walt Disney World Resort di Orlando memegang rekor taman bermain terluas di dunia. Kalau pembangunan Dubailand rampung, maka taman yang luasnya dua kali lipat Walt Disney ini akan memegang rekor baru.
Aquarium di Dubai Mall
Aquarium di Dubai Mall
Masih banyak lagi gedung-gedung tinggi dan bangunan-bangunan yang ‘wah’ di Dubai. Ada menara kembar Emirates Tower yang bentuknya seperti dua batang cokelat Toblerone. Hotel bawah laut di kedalam 33 m. Gedung 68 lantai, yang tiap lantainya bisa berputar 360°. Belum lagi pulau buatannya seperti The World terdapat 300 pulau buatan membentuk peta dunia. Kemudian juga Palm Island yang terdapat 2000 vila dan 40 hotel mewah. Belum lagi kendaraan super mewah. Anda masih berpikir orang Arab identik mengendarai onta? Ubah segera perspektif lama itu. Di Dubai, mobil mewah berlapis perak dan emas pun ada. Sampai-sampai polisi Dubai layak disebut World’s Fastest Police karena kendaraan mereka McLaren MP4-12C, Lamborghini, Aston Martin, Bentley, dan Ferrari.
Mereka yang dulu miskin, telanjang kaki, tak berbaju itu telah membuktikan kebenaran sabda Nabi ﷺ.

Pelajaran:
Penulis tidak menginginkan pembaca hanya terpaku dan terhenti dalam khayalan, membayangkan kemegahan Duai. Bukan itu pesan yang ingin disampaikan.
Cobalah renungkan Sabda Nabi ﷺ. Bernarlah apa yang beliau kabarkan. Hal itu pula menunjukkan mukjizat beliau. Beliau mengabarkan tentang sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang. Orang yang hidup di masa tersebut akan menyaksikannya.
Beliau mengabarkan tentang orang-orang miskin berlomba-lomba meninggikan bangunan. Hal itu telah terjadi. Dan kita telah menjadi saksinya. Beliau mengabarkan tentang turunnya Nabi Isa, keluarnya Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, hal ini pun pasti terjadi. Orang yang hidup di zamannya akan menjadi saksinya.
Dan beliau ﷺ mengabarkan tentang kenikmatan surga dan kengerian neraka, orang yang percaya sebelum mereka menyaksikannya, merekalah orang yang beruntung dan berbahagia. Orang yang baru percaya ketika menyaksikannya, mereka benar-benar dalam penyesalan dan duka cita yang mendalam.
“Saat ini, dunia itu nyata dan neraka hanyalah cerita. Akan tetapi ketika di akhirat, Neraka adalah nyata dan dunia hanyalah cerita.”

Sumber:
– al-Wabil, Yusuf bin Abdillah. TT. Asyrath as-Sa’ah. Dar Ibnu al-Jauzi.
– nationalgeographic.com
– wikipedia.org. dll.

Artikel www.KisahMuslim.com

Redaksi ISBAD

Selasa, 16 Juni 2015

Asal Mula Tahun Gajah.

Ilustrasi Gambar

Adalah Abrahah, yang hidup jauh sebelum Islam lahir. Ia adalah seorang penguasa Habasyah (Ethiopia) yang berhasil menguasai Yaman, sebuah negri yang sekarang ini  berada di semenanjung selatan Arabia. Di negri jajahan barunya ini ia membangun sebuah gereja besar yang dinamainya Qullais. Abrahah membangun gereja tersebut  bukan semata-mata sebagai tempat ibadah umat Nasrani.  Ia mempunyai maksud lain.
Hal ini terlihat jelas dalam surat yang dikirimkannya kepada raja Habasyah ketika itu yaitu Najasyi ( Negus).

“ Baginda, kami telah membangun sebuah gereja yang tiada taranya sebelum itu. Kami tidak akan berhenti sebelum dapat mengalihkan perhatian  orang-orang Arab kepadanya dalam  melakukan peribadatan yang selama ini mereka adakan di Ka’bah “.

Ketika itu Ka’bah di Mekkah memang sudah merupakan pusat peribadatan terbesar  di semenanjung Arabia. Mendengar berita ini, seorang Arab yang menjadi penjaga Ka’bah sengaja mendatangi Qullais dengan maksud mempermalukan Abrahah. Ia dikabarkan mengotori bagian-bagian penting gereja megah tersebut dengan tinja.

Tentu saja tindakan tersebut  membuat Abrahah marah besar. Ia bersumpah akan membalas perbuatan kotor tersebut dengan menghancurkan Ka’bah yang dari semula memang sudah dibencinya. Maka berangkatlah Abrahah dengan membawa pasukan gajahnya yang besar menuju Mekkah.

Pasukan Abrahah adalah pasukan yang amat kuat dan sangat  ditakuti musuh. Selama perjalanan pasukan ini berhasil menaklukan orang-orang yang berusaha melawannya. Hingga akhirnya sampailah ia di gerbang  kota  Mekkah tanpa perlawanan yang berarti.

Di tempat ini ia berhadapan dengan penguasa Mekkah yaitu Abdul Mutthalib bin Hasyim, seorang pemuka Quraisy yang disegani. Ialah yang selama ini bertanggung jawab terhadap Ka’bah termasuk pelaksanaan ibadat haji yang telah dikenal sejak dahulu kala. Abrahah mengatakan bahwa kedatangannya ke Mekkah bukan untuk memerangi penduduk Mekkah melainkan untuk menghancurkan Ka’bah. Ia juga menambahkan apabila mereka tidak melawan maka ia tidak akan menumpahkan darah.

 Kami tidak berniat hendak memerangi Abrahah karena kami tidak memiliki kekuatan untuk itu. Rumah suci itu ( Ka’bah) adalah milik Allah yang dibangun oleh nabi Ibrahim as.  Jika Allah  hendak mencegah penghancurannya itu adalah urusan Pemilik Rumah suci itu tetapi jika Allah hendak membiarkannya dihancurkan orang maka kami tidak sangggup mempertahankannya”, begitu jawaban diplomatis  Abdul Mutthalib.

Dengan demikian pasukan Abrahahpun mustinya tanpa hambatan dapat melaksanakan keinginan menggebu-gebu pemimpin mereka untuk menghancurkan bait Allah. Sementara itu Abdul Mutthalib sebagai pemimpin Mekkah hanya dapat memerintahkan penduduk untuk segera pergi dan berlindung.

Namun apa yang kemudian terjadi? Dari balik persembunyian di tebing-tebing tinggi batu cadas yang mengelilingi kota Mekkah, penduduk dengan mata kepala sendiri dapat menyaksikan betapa ribuan burung kecil bernama Ababil berterbangan cepat menuju Ka’bah. Sementara itu ada laporan bahwa gajah-gajah yang dibawa pasukan Abrahah itu mogok.  Ketika gajah dihadapkan kea rah Ka’bah, ia segera bersimpuh dan tidak mau berdiri. Dan ketika ia dihadapkan ke arah Yaman, ia segera lari tergopoh-gopoh.

Yang lebih mencengangkan lagi, burung-burung kecil tersebut masing-masing membawa 3 buah batu kecil. Satu di paruh  dua lainnnya di kaki kanan dan kiri mereka. Anehnya walaupun batu-batu tersebut sebenarnya hanya sebesar biji gandum namun ketika mengenai tubuh orang yang dijatuhinya iapun binasa!

Dalam keadaan panik pasukan Abrahah berlarian kian kemari. Banyak diantara mereka yang meninggal dunia.  Sementara Abrahah sendiri  dalam keadaan luka parah di gotong pasukannya kembali ke negrinya. Darah dan nanah terus mengucur dari sekujur tubuh dan kepalanya. Ia wafat begitu tiba d Shan’a karena jantungnya pecah hingga mengeluarkan banyak darah dari hidung dan mulutnya.

Beberapa tahun kemudian  peristiwa yang makin membuat harum nama bani Quraisy sebagai penjaga Ka’bah yang dilindungi Tuhannya ini diabadikan-Nya dalam salah satu surat Al- Quranul Karim, yaitu surat Al-Fiil yang berarti gajah. Surat ke 105 ini diturunkan di Mekkah.

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka`bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)”.

Tahun di waktu terjadi peristiwa tersebut kemudian dinamakan tahun Gajah. Tahun ini bersamaan dengan tahun 571 M. Di tahun inilah Rasulullah Muhammad saw  dilahirkan.

Redaksi ISBAD

Sejarah Peradaban Islam TURKI USMANI (1288-1923 M / 1299–1923 M)




A. Latar Belakang
Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari Kabilah Oghuz / Ughuj yang mendiami daerah Mongol dan daerah Utara Negeri Cina. Pada Abad ke-13 M, saat Chengis Khan mengusir orang-orang Turki dari Khurasan dan sekitarnya. Kakenya Usman, yang bernama Sulaiman bersama pengikutnya bermukim di Asia kecil. Dari perjalanan tersebut Sulaiman, ia tenggelam ketika menyemberangi sungai Efrat (dekat Allepo). Sulaiman mempunyai empat saudara yang bernama, Shunkur, Gundogdur, al-Thugril, dan Dundar. Dua puteranya kembali ke tanah air mereka. Sementara yang kedua terakhir bermukim di Asia kecil. Di sana mereka di bawah pimpinan Sultan Alauddin di Kunia. Saat Mongol menyerang sultan Alauddin di Anggara (kini Angkara), al-Thugril membantu mengusir Mongol, sehingga berkat jasanya itu, Alauddin memberikan daerah Iski Shahr dan sekitarnya. Al-Thugril, mendirikan ibukota bernama Sungut, di sana lahir anak pertama bernama Usman pad 1258 M. Al-Thugril meninggal pada 1288 M. dan ia mendeklarasikan dirinya sebagai Sultan, maka sejak itulah berdiri Dinasti Turki Usman.

B. Silsilah Keturunan / Kekuasaan
Sultan Alauddin meninggal pada 1300 M / 699 H, maka Usman mengumumkan diri sebagai Sultan yang berdaulat penuh. Namun tidak langung diakui oleh banyak orang. Pada masa Usman hanya memiliki wilayah yang sangat kecil, ia meninggal pada 1326 M. kemudian puteranya naik tahta yang bernama Orkhan (Urkhun) pada usia 42 tahun. Pada masanya ia membentuk tiga pasukan utama, tentara Siphai (tentara reguler), tentara Hazeb (tentara ireguler), tentara Jenisari (pasukan direkrut pada usia dua belas tahun).

Selanjutnya kekuasaan beralih kepada puteranya Murad I, yang telah berhasil menaklukan, Adrianopol, Masedonia, Bulgaria, Serbia, Kosovo dan Asia kecil. Murad I bergelar Alexander abad pertengahan. Murad digantikan oleh puteranya Bayazid I, yang bergelar Ildrim (kilat), terjadi pertempuran dengan tentara Mongol yang dipimpin oleh Timur Lenk, sehingga Bayazid I bersama puteranya Musa tertawan dan wafat dalam tawanan tahun 1403 M. Pada masa ini Turki Usmani mulai mengalami kemunduran. Kemudian dilanjutkan oleh Muhammad, ia berhasil memulihkan kondisi menjadi stabil sehingga para sejarawan mensejajarkan dia dengan Umar II dari Dinasti Umayyah.

Setelah ia meninggal digantikan oleh Murad II (1421-1451 M),, ia mengembalikan cintra Murad I, yaitu dengan merebut kembali daerah-daerah Eropa (Kosovo). Ia banyak mendirikan Masjid dan Sekolah. Penggatinya adalah Muhammad II (1451-1484M), dengan gelar Al-Fatih, ia telah berhasila menaklukkan kota Konstantinopel pada 25 Mei 1453. Dan juga ia menaklukkan Venish, Italy, Rhodos, dan Cremia yang terkenal denan Konstantinopel II. ia menerapkan UU islam dalam qanun namah. Setelaha abad ke-16 M atauran ini dilonggarkan. Al-fatih meninggal, digantikan anaknya Bayazid II, kemudian digantikan oleh anaknya Salim I, ia sangat kejam, dalam sejarah Eropa dikenal sebagai Salim the Grim. Ia menaklukkan Asia Kecil, Persia, Kaldiran, dan Mesir. Dan juga berhasil menaklukkan Sultan Mamluk (1517 M). ia memindahkan Khalifah boneka Bani Abbas ke Konstantinopel yang bernama Ahmad dan mengambil gelar secara sakral yang kemudian digunakan oleh sultan Turki, Salim I, sehingga kota tersebut berubah menjadi Istambul.

Selanjutnya digantikan oleh Sulaiman Agung (1520-1566), mendapat julukan Sulaiman al-Qanuni, pada masanya disusun sebuah kitab undang-undang (qanun), Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur dan berhasil membawa kejayaan islam, dan ia pula berhasil menterjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Turki. Sulaiman jug berhasil menundukkan Irak, Belgrado, Pulau Rodhes, Tunis, Budapest, dan Yaman. Dengan demikian, luas wilayah Turki Usmani pada masanya mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Siria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di Afrika; Bulgaria,Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropa.
Sulaiman al-Qanuni diganti oleh Salim II (1566-1573 M), Di masa pemerintahannya terjadi pertempuran antara armada laut Kerajaan Usmani dengan armada laut Kristen yang terdiri dari angkatan laut Spanyol, angkatan laut Bundukia, angkatan laut Sri Paus, dan sebagian kapal para pendeta Malta yang dipimpin Don Juan dari Spanyol. Pertempuran itu terjadi di Selat Liponto (Yunani). Dalam pertempuran ini Turki Usmani mengalami kekalahan yang mengakibatkan Tunisia dapat direbut oleh musuh.

Selanjunya digantikan oleh Sultan Murad III (1574-1595 M) berkepribadian jelek dan suka memperturutkan hawa nafsunya, namun Kerajaan Usmani pada masanya berhasil menyerbu Kaukasus dan menguasai Tiflis di Laut Hitam (1577 M), merampas kembali Tabnz, ibu kota Safawi, menundukkan Georgia, mencampuri urusan dalam negeri Polandia, dan mengalahkan gubernur Bosnia pada tahun 1593 M. Namun kehidupan moral Sultan yangjelek menyebabkan timbulnya kekacauan dalam negeri.

Kekacauan ini makin menjadi-jadi dengan tampilnya Sultan Muhammad III (1595-1603M), pengganti Murad III, yang membunuh semua saudara laki-lakinya berjumlah 19 orang dan menenggelamkan janda-janda ayahnya sejumlah 10 orang demi kepentingan pribadi. Dalam situasi yang kurang baik itu, Austria berhasil memukul Kerajaan Usmani.

Sultan Ahmad I (1603-1617 M), pengganti Muhammad III, sempat bangkit untuk memperbaiki situasi dalam negeri, tetapi kejayaan Kerajaan Usmani di mata bangsa-bangsa Eropa sudah mulai memudar.

Sesudah Sultan Ahmad I ( 1603-1617 M), situasi semakin memburuk dengan naiknya Mustafa I (masa pemerintahannya yang pertama (1617-1618 M) dan kedua, (1622-1623 M). Karena gejolak politik dalam negeri tidak bisa diatasinya, Syaikh al-Islam mengeluarkan fatwa agar ia turun dari tahta dan diganti oleh Usman II (1618-1622 M). Namun yang tersebut terakhir ini juga tidak mampu memperbaiki keadaan. Dalam situasi demikian bangsa Persia bangkit mengadakan perlawanan merebut wilayahnya kembali. Kerajaan Usmani sendiri tidak mampu berbuat banyak dan terpaksa melepaskan wilayah Persia tersebut.

Langkah-langkah perbaikan kerajaan mulai diusahakan oleh Sultan Murad IV (1623 – 1640 M). Pertama-tama ia mencoba menyusun dan menertibkan pemerintahan. Pasukan Jenissari’ yang pernah menumbangkan Usman II dapat dikuasainya. Akan tetapi, masa pemerintahannya berakhir sebelum ia berhasil menjernihkan situasi negara secara keseluruhan. Situasi politik yang sudah mulai membaik itu kembali merosot pada masa pemerintahan Ibrahim I (1640-1648 M), karena ia termasuk orang yang lemah. Pada masanya ini orang-orang Venetia melakukan peperangan laut melawan dan berhasil mengusir orang-orang Turki Usmani dari Cyprus dan Creta tahun 1645 M. Kekalahan itu membawa Muhammad Koprulu (berasal dari Kopru dekat Amasia di Asia Kecil) ke kedudukan sebagai wazir atau shadr al-a’zham (perdana menteri) yang diberi kekuasaan absolut. Ia berhasil mengembalikan peraturan dan mengkonsolidasikan stabilitas keuangan negara. Setelah Koprulu meninggal (1661 M), jabatannya dipegang oleh anaknya, Ibrahim.

Ibrahim menyangka bahwa kekuatan militernya sudah pulih sama sekali. Karena itu, ia menyerbu Hongaria dan mengancam Vienna. Namun, perhitungan Ibrahim meleset, ia kalah dalam pertempuran itu secara berturut-turut. Pada masa-masa selanjutnya wilayah Turki Usmani yang luas itu sedikit demi sedikit terlepas dari kekuasaannya, direbut oleh negara-negara Eropa yang baru mulai bangun. Pada tahun 1699M terjadi “Perjanjian Karlowith” yang memaksa Sultan untuk menyerahkan seluruh Hongaria, sebagian besar Slovenia dan Croasia kepada Hapsburg; dan Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia kepada orang-orang Venetia.
Pada tahun 1770 M, tentara Rusia mengalahkan armada Kerajaan Usmani di sepanjang pantai Asia Kecil. Akan tetapi, tentara Rusia ini dapat dikalahkan kembali oleh Sultan Mustafa III (1757-1774 M) yang segera dapat mengkonsolidasi kekuatannya.

Sultan Mustafa III diganti oleh saudaranya, Sultan Abd al-Hamid (1774-1789 M), seorang yang lemah. Tidak lama setelah naik tahta, di Kutchuk Kinarja ia mengadakan perjanjian yang dinamakan “Perjanjian Kinarja” dengan Catherine II dari Rusia. Isi perjanjian itu antara lain:

1. Kerajaan Usmani harus menyerahkan benteng-benteng yang berada di Laut Hitam kepada Rusia dan memberi izin kepada armada Rusia untuk melintasi selat yang menghubungkan Laut Hitam dengan LautPutih, dan
2. Kerajaan Usmani mengakui kemerdekaan Kirman (Crimea).

Demikianlah proses kemunduran yang terjadi di Kerajaan Usmani selama dua abad lebih setelah ditinggal Sultan Sulaiman al-Qanuni. Satu persatu negeri-negeri di Eropa yang pernah dikuasai kerajaan ini memerdekakan diri. Bukan hanya negeri-negeri di Eropa yang memang sedang mengalami kemajuan yang memberontak terhadap kekuasaan Kerajaan Usmani, tetapi juga beberapa daerah di Timur Tengah mencoba bangkit memberontak.

Di Mesir, kelemahan-kelemanan Kerajaan Usmani membuat Mamalik bangkit kembali. Di bawah kepemimpinan Ali Bey, pada tahun 1770 M, Mamalik kembali berkuasa di Mesir, sampai datangnyaNapoleon Bonaparte dari Perancis tahun 1798 M.

Di Libanon dan Syria, Fakhral-Din, seorang pemimpin Dntze, berhasil menguasai Palestina, dan pada tahun 1610 M merampas Ba’albak dan mengancam Damaskus. Fakhr al-Din baru menyerah tahun 1635 M. Di Persia, Kerajaan Safawi ketika masih jaya beberapa kali mengadakan perlawanan terhadap Kerajaan Usmani dan beberapa kali pula ia keluar sebagai pemenang.

Sementara itu, di Arabia bangkit kekuatan baru, yaitu aliansi antara pemimpin agama Muhammad ibn Abd al-Wahhab yang dikenal dengan gerakan Wahhabiyah dengan penguasa lokal Ibn Sa’ud. Mereka berhasil menguasai beberapa daerah di jazirah Arab dan sekitarnya di awal paroh kedua abad ke-18 M.

Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di Kerajaan Usmani ketika sedang mengalami kemunduran. Gerakan-gerakan seperti itu terus berlanjut hingga abad ke-19 dan ke-20 M.

• Osman I (1281-1326; bey)
• Orhan I (1326-1359; bey)
• Murad I (1359-1389; sultan sejak 1383)
• Beyazid I (1389-1402)
• Interregnum (1402-1413)
• Mehmed I (1413-1421)
• Murad II (1421-1444) (1445-1451)
• Mehmed II (sang Penguasa) (1444-1445) (1451-1481)
• Beyazid II (1481-1512)
• Selim I (1512-1520)
• Suleiman I (yang Agung) (1520-1566)
• Selim II (1566-1574)
• Murad III (1574-1595)
• Mehmed III (1595-1603)
• Ahmed I (1603-1617)
• Mustafa I (1617-1618)
• Osman II (1618-1622)
• Mustafa I (1622-1623)
• Murad IV (1623-1640)
• Ibrahim I (1640-1648)
• Mehmed IV (1648-1687)
• Suleiman II (1687-1691)
• Ahmed II (1691-1695)
• Mustafa II (1695-1703)
• Ahmed III (1703-1730)
• Mahmud I (1730-1754)
• Osman III (1754-1757)
• Mustafa III (1757-1774)
• Abd-ul-Hamid I (1774-1789)
• Selim III (1789-1807)
• Mustafa IV (1807-1808)
• Mahmud II (1808-1839)
• Abd-ul-Mejid I (1839-1861)
• Abd-ul-Aziz (1861-1876)
• Murad V (1876)
• Abd-ul-Hamid II (1876-1909)
• Mehmed V (Reşad) (1909-1918)
• Mehmed VI (Vahideddin) (1918-1922)
• Abd-ul-Mejid II, (1922-1924; hanya sebagai Kalifah)

C. Kemajuan / Kejayaan Masa Turki Usmani
Selama kejayaan dinasti ini ada beberapa yang telah berhasil namun diperiode selanjutnya daerah-daerah yang telah dikuasi kembali direbut oleh pihak yang ingin menguasai Turki Usmani, adapun keberhasilan pada masa Sultan Sulaiman I disusun sebuah kitab undang-undang (qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Turki Usmani sampai datangnya reformasi pada abad ke-19. Karena jasa Sultan Sulaiman I yang amat berharga ini, di ujung namanya ditambah gelar al-Qanuni.

Pada masa Sulaiman kota-kota besar dan kota-kota lainnya banyak dibangun nmesjid, sekolah, rumah sakit, gedung, makam, jembatan, saluran air, villa, dan pemandian umum. Disebutkan bahwa buah dari bangunan itu dibangun di bawah koordinator Sinan, seorang arsitek asal Anatolia.

Sebagai bangsa yang berdarah militer, Turki Usmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran, sementara dalam bidang ilmu pengetahuan, mereka kelihatan tidak begitu menonjol.

Bangsa Turki juga banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan mesjid yang indah, seperti Masjid Al-Muhammadi atau Mesjid Jami’ Sultan Muhammad Al-fatih, Mesjid Agung Sulaiman dan Mesjid Abi Ayyub al-Anshari.Mesjid-mesjidtersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu mesjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah mesjid yang asalnya gereja Aya Sopia. Hiasan kaligrafi itu, dijadikan penutup gambar-gambar Kristiani yang ada sebelumnya.

Pada masa Turki Usmani tarekat mengalami kemajuan. Tarekat yang paling berkembang ialah tarekat Bektasyi dan Tarekat Maulawi. Kedua tarekat ini banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Di pihak lain, kajian-kajian ilmu keagamaan, Asy’ariyah mendapatkan tempatnya. Selain itu para ulama banyak menulis buku dalam bentuk syarah (penjelasan) dan hasyiyah (semacam catatan) terhadap karya¬karya masa klasik.

D. Faktor Runtuhnya Turki Usmani
Ada 2 faktor yang membuat khilafah Turki Utsmani mundur:

1. Intern
• Buruknya pemahaman Islam
Lemahnya pemahaman Islam membuat reformasi gagal. Sebab saat itu khilafah tak bisa membedakan IPTEK dengan peradaban dan pemikiran. Ini membuat munculnya struktur baru dalam negara, yakni perdana menteri, yang tak dikenal sejarah Islam kecuali setelah terpengaruh demokrasi Barat yang mulai merasuk ke tubuh khilafah. Saat itu, penguasa dan syaikhul Islam mulai terbuka terhadap demokrasi lewat fatwa syaikhul Islam yang kontroversi. Malah, setelah terbentuk Dewan Tanzimat (1839 M) semakin kokohlah pemikiran Barat, setelah disusunnya beberapa UU, seperti UU Acara Pidana (1840), dan UU Dagang (1850), tambah rumusan Konstitusi 1876 oleh Gerakan Turki Muda, yang berusaha membatasi fungsi dan kewenangan kholifah.

• Salah menerapkan Islam.
Dengan diambilnya UU oleh Suleiman II, seharusnya penyimpangan dalam pengangkatan kholifah bisa dihindari, tapi ini tak tersentuh UU. Dampaknya, setelah berakhirnya kekuasaan Suleimanul Qonun, yang jadi khalifah malah orang lemah, seperti Sultan Mustafa I (1617), Osman II (1617-1621), Murad IV (1622-1640), Ibrohim bin Ahmed (1639-1648), Mehmed IV (1648-1687), Suleiman II (1687-1690), Ahmed II (1690-1694), Mustafa II (1694-1703), Ahmed III (1703-1730), Mahmud I (1730-1754), Osman III (1754-1787), Mustafa III (1757-1773), dan Abdul Hamid I (1773-1788). Inilah yang membuat militer, Yennisari-yang dibentuk Sultan Ourkhan-saat itu memberontak (1525, 1632, 1727, dan 1826), sehingga mereka dibubarkan (1785). Selain itu, majemuknya rakyat dari segi agama, etnik dan mazhab perlu penguasa berintelektual kuat. Sehingga, para pemimpin lemah ini memicu pemberontakan kaum Druz yang dipimpin Fakhruddin bin al-Ma'ni

Dengan tak dijalankannya politik luar negeri yang Islami-dakwah dan jihad-pemahaman jihad sebagai cara mengemban ideologi Islam ke luar negeri hilang dari benak muslimin dan kholifah. Ini terlihat saat Sultan Abdul Hamid I/Sultan Abdul Hamid Khan meminta Syekh al-Azhar membaca Shohihul Bukhori di al-Azhar agar Allah SWT memenangkannya atas Rusia (1788). Sultanpun meminta Gubernur Mesir saat itu agar memilih 10 ulama dari seluruh mazhab membaca kitab itu tiap hari Menghadapi kemerosotan itu, khilafah telah melakukan reformasi (abad ke-17, dst).

2. Eksten
• Penjajahan Barat membawa semangat Gold, glory, dan gospel
Sejak jatuhnya Konstantinopel di abad 15, Eropa-Kristen melihatnya sebagai awal Masalah Ketimuran, sampai abad 16 saat penaklukan Balkan, seperti Bosnia, Albania, Yunani dan kepulauan Ionia. Ini membuat Paus Paulus V (1566-1572) menyatukan Eropa yang dilanda perang antar agama-sesama Kristen, yakni Protestan dan Katolik. Konflik ini berakhir setelah adanya Konferensi Westafalia (1667). Saat itu, penaklukan khilafah terhenti. Memang setelah kalahnya khilafah atas Eropa dalam perang Lepanto (1571), khilafah hanya mempertahankan wilayahnya. Ini dimanfaatkan Austria dan Venezia untuk memukul khilafah. Pada Perjanjian Carlowitz (1699), wilayah Hongaria, Slovenia, Kroasia, Hemenietz, Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia lepas; masing-masing ke tangan Venezia dan Habsburg. Malah khilafah harus kehilangan wilayahnya di Eropa pada Perang Krim (abad ke-19), dan tambah tragis setelah Perjanjian San Stefano (1878) dan Berlin (1887). 
Redaksi ISBAD




Senin, 15 Juni 2015

ZAKIR NAIK : "SAYA PENGIKUT SEJATI IMAM SYAFI'I"


Dalam sebuah persentasinya, Dr.Zakir Naik sedang menjelaskan Hubungan As-sunnah dan Al-Quran, dalam salah satu contoh yang disampaikannya adalah soal Seputar Gerakan Shalat

Zakir Naik mencontohkan dalam setiap gerakan shalat (Dari Takbir hingga Salam) haruslah diperkuat/disandarkan dengan Hadist yang Shahih walaupun bertentangan dengan pendapat suatu Imam Mazhab yang kita ikuti atau ternyata lebih sesuai dengan pendapat Imam Mazhab yang lain

Begitu pula dengan perkara-perkara yang lain, pendapat Imam Mazhab yang 4 harus dikembalikan ke Hadist yang Shahih dan tidak boleh Fatanik Buta terhadapnya

Dr. Zakir Naik menegaskan kita boleh mengikuti imam mazhab yang mana saja, namun ikutilah keseluruhan termasuk seruan para Imam Mazhab yang 4 untuk kembali kepada Hadist Shahih

Lalu Beliau mengatakan "Saya adalah pengikut sejati Imam Syafi'i" karena jika ada perkataan Imam Syafi'i yang tidak sesuai dengan Hadist Shahih maka saya akan buang pendapat Imam Syafi'i ke tembok, kenapa bisa begitu? karena Imam Syafi'i sendiri yang menyuruh begitu, oleh karena saya pengikutnya maka saya turuti
Zakir Naik melanjutkan, saya juga pengikut sejati Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hambal karena mereka semua mengatakan untuk kembali ke Hadist yang Shahih.

Revolusi Akhlak Rasulullah versus Revolusi Mental Jokowi

Bila Jokowi meluncurkan revolusi mental, Rasulullah SAW meluncurkan revolusi akhlak. Revolusi mental Jokowi –yang tidak jelas sumbernya dari mana- membuat bangsa ini tidak jelas arahnya. Harga-harga makin tinggi, langganan listrik makin mahal, lalu lintas kota-kota besar tetap macet dan seterusnya.

Revolusi mental yang dicanangkan Jokowi juga tidak jelas sumber dan arahnya. Apakah sumbernya dari ajaran Kristen, Katolik, Hindu, Marxisme, Islam atau lainnya. Arahnya juga tidak jelas mau menjadikan manusia apa dengan revolusi mental itu. Apakah ingin menjadikan manusia seperti Lenin, Jenderal Sudirman, Madonna atau lainnya.

Karena tidak jelas sumber dan arahnya, revolusi mental yang dicanangkan Jokowi hanya menjadi hiasan bibir belaka. Revolusi yang indah di telinga atau di mata, tapi tidak jelas prakteknya dalam kehidupan nyata. Laksana binatang anjing yang seolah-olah banyak manfaatnya, tapi bila dipelihara dalam rumah ternyata banyak mudharatnya.

Selain menakut-nakuti orang lain, anjing juga memboroskan pengeluaran rumah tangga seseorang. Bayangkan kalau biaya untuk memelihara anjing itu untuk menolong orang miskin. Maka banyak orang miskin yang tertolong di sekitar rumah atau wilayahnya.

Apakah Rasulullah mencanangkan revolusi mental? Tidak. Lebih tepatnya Rasulullah menerapkan revolusi akhlak pada umatnya. Revolusi akhlak yang dicanangkan Rasulullah jelas dampaknya. Revolusi yang dicanangkan Rasulullah sejak lebih 1400 tahun yang lalu, telah membuat pribadi-pribadi Muslim ‘bercahaya’ hingga kini.

Akhlak memang lahir dari mental. Perbedaannya kata akhlak jelas sumbernya dari Islam. Sedangkan mental sumbernya tidak jelas seperti yang telah diterangkan di atas.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” Dalam hadits ini jelas bahwa akhlak Islam yang dicanangkan Rasulullah SAW adalah setinggi-tinggi akhlak manusia. Dan kaum Muslim dalam seluruh hidupnya memang berusaha terus mendekat sebagaimana akhlak Rasulullah. Karena memang Rasulullah SAW adalah manusia sempurna yang bisa dijadikan teladan bagi seluruh umat manusia.

Tapi akhlak Rasulullah SAW yang mulia ini telah ditutup-tutupi oleh orientalis atau ilmuwan non Islam yang benci kepada Rasulullah. Mereka khawatir bila banyak yang menjadi pengikut Rasulullah Muhammad SAW maka pengaruh keilmuan dan ketinggian derajatnya digantikan oleh para pengikut Rasulullah.

Dalam hati mereka ada hasad, dengki dan sombong. Maka dihembuskanlah isu-isu: Rasulullah maniak seks (suka gonta ganti perempuan), Rasulullah gila, Rasulullah suka berperang, Al Quran yang diturunkan kepada Rasulullah membingungkan dan kacau bahasanya dan lain-lain. Isu-isu yang dihembuskan para orientalis itu begitu gencarnya sehingga banyak yang terpengaruh ikut-ikutan membenci Rasulullah.

Di sinilah kemudian pahlawan-pahlawan Islam yang membela Rasulullah. Baik pahlawan yang terlibat perang fisik maupun non fisik. Pahlawan yang berada di garda depan membela Rasulullah dari serangan non fisik intelektual-intelektual non Islam itu diantaranya adalah Prof Naquib al Attas dan Prof Mustafa Azami.

Mereka berdua menorehkan karya-karya yang monumental untuk membela ajaran-ajaran Islam yang dibawa Rasulullah. Pengaburan, penggelapan, dan pembengkokan fakta-fakta Al Quran/As Sunnah mereka bantah habis-habisan dengan argumen yang kokoh dan memuaskan akal.

Sedangkan di kalangan para sahabat terkenal Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, Abu Bakar as Shiddiq, Zaid bin Tsabit dan lain-lain yang dengan sekuat tenaga mengumpulkan Al Quran sehingga menjadi ‘mushaf’ tertulis seperti sekarang yang kita pegang atau kita baca.

Sedangkan pahlawan dalam perang non fisik melawan orang-orang kafir yang tidak ingin Islam bercahaya adalah para sahabat terutama khulafaur rasyidin, Muhammad al Fatih, Salahuddin al Ayyubi, Sultan Abdul Hamid dan lain-lain. Di Indonesia nama-nama yang terkenal dalam perang fisik ini antara lain: Teuku Umar, Tjut Nyak Din, Diponegoro, Jenderal Sudirman, Pattimura, Sultan Ageng Tirtayasa, Fatahillah (yang membebaskan Jakarta) dan lain-lain.

Pertanyaannya bisakah kita meneladaninya? Hussein Umar, mantan Ketua Umum Dewan Dakwah dalam beberapa kali ceramahnya mengingatkan hadirin dengan ayat ini: “Diantara orang-orang mukmin itu ada orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Maka maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya) (Al Ahzaab: 23).

Penulis: Nuim Hidayat/sharia

Pesan mengharukan seorang Ayah untuk Polisi di balik STNK anaknya

Demi menyukseskan tertib berlalulintas dan menjaga anaknya, sebuah pesan dari seorang ayah terselip dibalik STNK

.

Kain Kafan Dikepala Para Sultan Utsmaniyyah



Kalau melihat gambar Sultan-sultan Dinasti Ottoman di Turky ��, kelihatan peci mereka besar-besar, apa nggak keberatan, ya?

Ternyata, itu bukan sekedar peci, topi, atau mahkota, tetapi kain kafan yang dipersiapkan untuk mereka, kain kafan diikat menjadi mahkota, dan itu adalah salah satu syarat menjadi Sultan.

Artinya, setiap Sultan yang memimpin Turky harus berjiwa mujahid, harus berani memimpin perang dan berada di barisan terdepan, dan itu juga sebagai pengingat kepada Sultan, bahwa kematian selalu mengintainya, dan kain kafan sudah disiapkan, sehingga dalam memimpin Negara dan rakyat, dia harus sadar bahwa itu hanya amanah, bukan keren-keranan, bukan buat bangga-banggaan, tapi itu adalah kesempatan mengumpulkan kebaikan, dan saat dia mau berbuat zalim, dia akan ingat kalau kain kafan selalu di kepalanya, kapan saja dia bisa mati.

Sultan Bayazid, salah satu Sultan yang syahid di medan perang melawan tentara Romawi yang berkoalisi dengan Rusia dan Jerman, beliau syahid dan dikafani dengan kain pecinya itu.

Bagaimana dengan kita.. peci dengan berbagai pilihan bordiran.. dan surban..?? serta jabatan tak lebih sebagai prestasi, semakin lupalah dengan hakikat amanah besar itu.

Sumber : http://muslimina.blogspot.com
               Redaksi ISBAD 

Kisah Mengharukan Dr Zakir Naik Saat Menjenguk Syaikh Ahmed Deedat


Dr. Zakir Naik menjenguk gurunya yaitu Syaikh Ahmed Deedat yang sedang sakit. Peristiwa itu terjadi di tahun 2005. Saat menjenguk Syaikh Ahmed Deedat itu, Dr. Zakir Naik membawa “oleh-oleh” berupa video rekaman Debat dirinya dengan Dr. William Campbell yang kristiani.

Saat video tersebut ditunjukkan pada Syaikh Ahmeed Deedat, beliau kemudian menangis terharu dan bangga dengan apa yang dicapai muridnya Dr. Zakir Naik

Kemudian Syaikh Ahmad Deedat pun berkata pada Dr Zakir Naik. “Anakku, engkau berhasil meraih dalam waktu 4 tahun, apa-apa yang aku capai dalam 40 tahun,” ujar Syaikh Ahmad Deedat, seperti diceritakan ZOnaMuslim.

Kemudian Dr Zakir Naik pun menjawab,”Karena usaha kerasmu yang 40 tahunlah hal ini bisa terjadi, seseorang harus membuat pondasi dulu, dan itu butuh waktu, baru kemudian bangunannya bisa tegak, jika tidak maka mungkin aku akan butuh 44 tahun untuk meraihnya…”

Selang beberapa bulan kemudian, Syaikh Ahmed Deedat pun meninggal dunia, yaitu pada 8 Agustus 2005. Kini Dr Zakir Naik menjadi penerus Syaikh Ahmed Deedat untuk terus menyebarkan kebenaran Islam.

Redaksi ISBAD

Inilah Batu Karbala yang Dijadikan Syiah Pengganjal Jidat Saat Sujud



Dalam sebuah foto yang menyebar di internet, nampak jelas bentuk dari batu karbala yang dijadikan pengganjal sujud oleh orang Syiah.

“Ini Bukan BISKUIT! Tidak untuk dijilat, juga bukan untuk dicelupin. Ini namanya TURBAH KARBALA, batu bata berbentuk bulat pipih yang dicetak dari tanah Karbala,” tulis Zona Muslim.

Dijelaskan fungsi batu karbala bagi pemeluk agama Syi’ah Imamiyah (Rafidhah) adalah sebagai alat untuk pengganjal jidat kepala ketika sedang sujud. Disebut batu Karbala karena batu tersebut diambil dari tanah Karbala (IRAK).

Bagi kaum Syi’ah, jika melakukan sujud tanpa diganjal dengan batu tersebut, maka ibadahnya dianggap kurang afdhal

Itulah contoh dari kesesatan Syi’ah Rafidah. Mereka suka mengklaim diri sebagai bagian dari Islam, namun ajarannya justru bertentangan dengan Ajaran TAUHID dan Sunnah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alayhi Wassallam.


Sumber : http://muslimina.blogspot.com
               Redaksi ISBAD

Google Peringati Abu Wafa, Ilmuwan Muslim Dunia

Logo Google

Hari jumat 12 Juni mesin pencari nomer wahid dunia memperingati kelahiran ilmuwan muslim dunia, Abul Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani. Poster sang ilmuwan itu terpampang di halaman pencari Google wilayah Timur Tengah.

Abu Wafa dikenal sebagai pemikir yang karyanya abadi hingga kini. Ilmuwan itu lahir di Buzhgan, Nishapur di wilayah Iran pada 940. Beliau meninggal di usia 58 tahun. Dia dikenal sebagai ahli astronomi dan matematikawan dari Persia.

Pada tahun 959, Abu Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika khususnya trigonometri. Masa-masa itu merupakan jaman keemasan Islam dalam bidang ilmu pengetahuan. Seorang muslim mendapat tempat yang terhormat karena kemampuannya dalam sains dan ilmu pengetahuan.

Dia juga mempelajari pergerakan bulan. Bahkan salah satu kawah di bulan hingga kini dinamai Abul Wafa untuk mengenang namanya.

Salah satu kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan mengembangkan metode untuk menghitung tabel trigonometri.

Abul Wafa menemukan relasi identitas trigonometri
Selain itu juga menemukan rumus sinus untuk geometri sferik (yang tampak mirip dengan hukum sinus)

Sumber : dream

               Redaksi ISBAD

20 Penyakit Ganas Ini Dapat Dicegah Dengan Puasa Ramadan


Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif medis modern.

Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari puasa Ramadan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.

Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap berbagai abstrak terkait ini diperoleh dari Medline dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009.

Seratus tiga belas artikel yang memenuhi kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi rincian bahan terkait.

Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadan bagi kesehatan manusia.

Meskipun puasa Ramadan aman untuk semua orang sehat dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.

Bulan Ramadan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat Muslim.

Saat itu, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah.

Semua umat Muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh.

Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.

Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat."

Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial.

Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.

Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek.

Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat.

Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.

Inilah 20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia :

1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme


Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh.
Namun sebaliknya, dalam puasa ramadan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen.
Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati.
Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah

Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia

Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.

4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh

Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat.
Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa.
Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.

5. Pengaruh pada ibu hamil dan menyusui

Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat.
Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.

6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa

Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadan.
Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.

7. Penurunan glukosa dan berat badan

Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa.
Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan.
Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan.
Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan.
Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.

8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok


Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.

9. Pengaruh pada hormon virgisteron

Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin.
Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin.
Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.

10. Bermanfaat bagi jantung

Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa.
Puasa Ramadan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein.
Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa.
Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1.
Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia.
Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.

11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel

Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang.
Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya.
Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka.
Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.

12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin

Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air.
Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah.
Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat.
Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat.
Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa.
Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.

14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang


Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh.
Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar.
Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma

Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki.
Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.

16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis

Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis.
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.

17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual

Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki.
Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu.
Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan.
Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya

18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna

Seorang peneliti di Moskwa melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia.
Ternyata dengan puasa sekitar 65 persen terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna.
Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.

19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia


Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia.
Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia.
Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah.
Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya.
Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering.
Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.

20. Menurunkan adrenalin

Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin.
Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat.
Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung.
Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah.
Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia.
Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia.
Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini.

Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah.

Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.

Sumber : Tribun News
               Redaksi ISBAD

Teladan Rasulullah SAW dan Akhlak Agung Yang Tiada Tanding

 

Saudaraku seiman, kembali mari kita bershalawat untuk Nabi kita tercinta, Muhammad SAW dengan kalimat allahuma sholi ala sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad. Kali ini kita coba mengingat kembali Kisah Rasulullah 14 abad yang lalu, saat Rasulullah SAW baru saja wafat di kota Madinah, baladun-Anbiyya'. Setelah Rasulullah SAW wafat, seketika pula Kota Madinah menjadi riuh dengan tangisan Umat islam yang mencintai baginda SAW. Antara percaya dan tidak percaya, Rasul yang mulia telah meninggalkan para sahabat.

Beberapa waktu kemudian, seorang Arab Badui datang kepada salah seorang sahabat Rasulullah SAW, yaitu Umar bin Khaththab RA. Kemudian, arab Badui ini meminta diceritakan tentang kisah akhlaq Nabi Muhammad SAW ketika masih hidup. Umar RA yang terkenal garang itu tiba-tiba saja menangis mendengar permintaan itu. Ia tidak sanggup untuk menceritakan Kisah Teladan Rasulullah. Kemudian, ia memerintahkan agar Arab Badui itu menemui Bilal.

Tak lama kemudian, Arab Badui itu pun menemui bilal dan memberikan permintaan yang sama yaitu Teladan Rasulullah SAW kepadanya. Kemudian, Bilal bin Rabah pun menangis. Sama seperti Umar RA, bilalpun tidak sanggup untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan dia memerintahkan agar orang tersebut menemui Ali bin Abi Thalib.

Subhanallah cerita teladan Rasulullah ini, sungguh mulia dan amat mulia akhlak Rasulullah SAW, sehingga para sahabatpun menangis untuk menceritakan kembali kisah hidup baginda Rasul SAW. Rasulullah SAW merupakan sosok manusia dengan pribadi yang sangat agung, yang sikap dan gerak geriknya penuh dengan kasih sayang. Betapa tidak? sehingga pada saat akan menjelaskan, para sahabatpun tidak sanggup dan sontak menangis.

Sungguh suri tauladan yang sangat baik. Saudaraku, jika kita mengenal Rasulullah SAW dan mengamalkan dengan baik apa yang telah baginda contohkan kepada kita, maka akan lahir kerinduan untuk berjumpa dengannya. Inilah pertanda cinta yang akan mengantarkan kita kepada ahli Surga. Saudaraku yang budiman, sungguh setiap orang merindukan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan, kemuliaan, dan kehormatan, serta sukses dunia dan akhirat. Namun sayang, kenyataan sering kali tidak sesuai dengan harapan. Padahal hidup kita didunia hanya sekali dan belum tentu lama.

Semoga kita diberikan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW, dan jadikanlah beliau sebagai suri tauladan dan contoh yang baik bagi diri kita sendiri. Wabillahi taufiq wal hidayah, wa salamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Sholu'ala Muhammad!!!

Redaksi ISBAD