Saudaraku seiman, kembali mari kita bershalawat untuk Nabi kita tercinta, Muhammad SAW dengan kalimat allahuma sholi ala sayyidina Muhammad wa ala alihi sayyidina Muhammad. Kali ini kita coba mengingat kembali Kisah Rasulullah 14
abad yang lalu, saat Rasulullah SAW baru saja wafat di kota Madinah,
baladun-Anbiyya'. Setelah Rasulullah SAW wafat, seketika pula Kota
Madinah menjadi riuh dengan tangisan Umat islam yang mencintai baginda
SAW. Antara percaya dan tidak percaya, Rasul yang mulia telah
meninggalkan para sahabat.
Beberapa waktu kemudian, seorang Arab Badui datang kepada salah seorang sahabat Rasulullah SAW, yaitu Umar bin Khaththab RA. Kemudian, arab Badui ini meminta diceritakan tentang kisah akhlaq Nabi Muhammad SAW ketika masih hidup. Umar RA yang terkenal garang itu tiba-tiba saja menangis mendengar permintaan itu. Ia tidak sanggup untuk menceritakan Kisah Teladan Rasulullah. Kemudian, ia memerintahkan agar Arab Badui itu menemui Bilal.
Tak lama kemudian, Arab Badui itu pun menemui bilal dan memberikan permintaan yang sama yaitu Teladan Rasulullah SAW kepadanya. Kemudian, Bilal bin Rabah pun menangis. Sama seperti Umar RA, bilalpun tidak sanggup untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan dia memerintahkan agar orang tersebut menemui Ali bin Abi Thalib.
Subhanallah cerita teladan Rasulullah ini, sungguh mulia dan amat mulia akhlak Rasulullah SAW, sehingga para sahabatpun menangis untuk menceritakan kembali kisah hidup baginda Rasul SAW. Rasulullah SAW merupakan sosok manusia dengan pribadi yang sangat agung, yang sikap dan gerak geriknya penuh dengan kasih sayang. Betapa tidak? sehingga pada saat akan menjelaskan, para sahabatpun tidak sanggup dan sontak menangis.
Sungguh suri tauladan yang sangat baik. Saudaraku, jika kita mengenal Rasulullah SAW dan mengamalkan dengan baik apa yang telah baginda contohkan kepada kita, maka akan lahir kerinduan untuk berjumpa dengannya. Inilah pertanda cinta yang akan mengantarkan kita kepada ahli Surga. Saudaraku yang budiman, sungguh setiap orang merindukan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan, kemuliaan, dan kehormatan, serta sukses dunia dan akhirat. Namun sayang, kenyataan sering kali tidak sesuai dengan harapan. Padahal hidup kita didunia hanya sekali dan belum tentu lama.
Semoga kita diberikan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW, dan jadikanlah beliau sebagai suri tauladan dan contoh yang baik bagi diri kita sendiri. Wabillahi taufiq wal hidayah, wa salamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Sholu'ala Muhammad!!!
Redaksi ISBAD
Beberapa waktu kemudian, seorang Arab Badui datang kepada salah seorang sahabat Rasulullah SAW, yaitu Umar bin Khaththab RA. Kemudian, arab Badui ini meminta diceritakan tentang kisah akhlaq Nabi Muhammad SAW ketika masih hidup. Umar RA yang terkenal garang itu tiba-tiba saja menangis mendengar permintaan itu. Ia tidak sanggup untuk menceritakan Kisah Teladan Rasulullah. Kemudian, ia memerintahkan agar Arab Badui itu menemui Bilal.
Tak lama kemudian, Arab Badui itu pun menemui bilal dan memberikan permintaan yang sama yaitu Teladan Rasulullah SAW kepadanya. Kemudian, Bilal bin Rabah pun menangis. Sama seperti Umar RA, bilalpun tidak sanggup untuk menjawab pertanyaan tersebut, dan dia memerintahkan agar orang tersebut menemui Ali bin Abi Thalib.
Subhanallah cerita teladan Rasulullah ini, sungguh mulia dan amat mulia akhlak Rasulullah SAW, sehingga para sahabatpun menangis untuk menceritakan kembali kisah hidup baginda Rasul SAW. Rasulullah SAW merupakan sosok manusia dengan pribadi yang sangat agung, yang sikap dan gerak geriknya penuh dengan kasih sayang. Betapa tidak? sehingga pada saat akan menjelaskan, para sahabatpun tidak sanggup dan sontak menangis.
Sungguh suri tauladan yang sangat baik. Saudaraku, jika kita mengenal Rasulullah SAW dan mengamalkan dengan baik apa yang telah baginda contohkan kepada kita, maka akan lahir kerinduan untuk berjumpa dengannya. Inilah pertanda cinta yang akan mengantarkan kita kepada ahli Surga. Saudaraku yang budiman, sungguh setiap orang merindukan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan, kemuliaan, dan kehormatan, serta sukses dunia dan akhirat. Namun sayang, kenyataan sering kali tidak sesuai dengan harapan. Padahal hidup kita didunia hanya sekali dan belum tentu lama.
Semoga kita diberikan rasa cinta dan rindu kepada Rasulullah SAW, dan jadikanlah beliau sebagai suri tauladan dan contoh yang baik bagi diri kita sendiri. Wabillahi taufiq wal hidayah, wa salamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. Sholu'ala Muhammad!!!
Redaksi ISBAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar