Adapun nama “Istanbul” seperti kita kenal sekarang, sesungguhnya muncul dari perkataan orang Barat. Oleh karenanya, di dalam bukunya itu, Dr. Abdullah Azzam mengajak, untuk kembali menggunakan nama “Islambul”, bukan “Istanbul” (sumber : shoutussalam.org).
Semenanjung Tanduk Emas |
Pembebasan Kota Konstantinopel (Islambul), tidak terlepas dari persaingan dalam memperebutkan pengaruh, antara dua kerajaan besar pada masa itu, yakni Byzantium dan Turki Usmani.
Saat peristiwa ini terjadi (tanggal 29 Mei 1453 M), Sultan Muhammad Al-Fatih (Mehmed II), baru berusia 21 tahun. Di usia yang masih sangat muda, Sultan Turki Usmani ini, secara gemilang berhasil memimpin sekitar 100.000 tentara.Pengambil alihan Kota Konstantinopel sesungguhnya lebih bemuatan ekonomis dan politis. Mengingat posisi strategis dari kota tersebut, yang dapat mempermudah jalur transportasi, bagi negara yang berhasil menguasainya.
Dan yang menarik, ketika memasuki kota, ia memerintahkan penduduk kota agar tetap tenang, dan beraktifitas seperti biasa.
Bahkan tidak ada pengrusakan bangunan sedikitpun, termasuk satu gereja bersejarah “Gereja Ayasofya” (sumber : kompasiana.com).
wikipedia.org |
Berdasarkan penyelurusan Genealogy (sumber : wikipedia), didapat informasi tarsilah dari Sultan Mehmed II, sebagai berikut :
01. Sultan Mehmed II – binJika terus diselusuri, susur galur Sultan Mehmed II, melalui Syaikh Jalaluddin Rumi, akan bersambung kepada Sayyidina Abu Bakr Ash Shiddiq (jalur ayah), dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib (jalur ibu)
02. Sultan Murad II – bin
03. Sultan Mehmed I – bin
04. Sultan Bayezid I – bin
05. Sultan Murad I – bin
06. Orhan Gazi – bin
07. Osman Gazi (Pendiri Dinasti Usmani) – bin
08. Urtugrul Bey – bin
09. Kaya Alp Oglu (Sulaiman Syah)
Selain itu, melalui salah seorang neneknya (ibunda dari Sultan Mehmed I), yang bernama Devlet Khatun, silsilah Sultan Muhammad II al-Fatih, ternyata menyambung kepada sufi terkemuka, Syaikh Jalaluddin Rumi.
Dimana Devlet Khatun adalah puteri dari Mutahhare Abide Hatun binti Sultan Walad bin Syaikh Jalaluddin Rumi.
(sumber : republika.co.id).
WaLlahu a’lamu bishshawab
Catatan Penambahan :
1. Kakek Sultan Mahmed II, yaitu Sultan Mahmed I (Muhammad I) memiliki andil yang cukup besar bagi perkembangan dakwah Islam di Nusantara. Beliau termasuk salah seorang pelopor terbentuknya Walisongo, sebagaimana tercatat di dalam Kitab Kanzul ‘Hum (karangan Ibn Bathuthah, Sumber).
2. Salah satu cicit dari Sultan Mahmed II, dikenal sebagai Sultan Sulaiman Al-Qanuni (King Suleiman). King Suleiman menjadi sangat populer, dikarenakan riwayat hidupnya dibuat menjadi serial TV.
Namun sayangnya, ketika diselaraskan dengan kisah sejarah, ternyata banyak terdapat kekeliruan (sumber : hidayatullah.com).
*) Sultan Sulaiman Al-Qanuni bin Sultan Selim I bin Sultan Bayezid II bin Sultan Mehmed II bin Sultan Murad II bin Sultan Mehmed I bin Sultan Bayezid I bin Sultan Murad I bin Orhan Gazi bin Osman Gazi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar