Kedua orang tua adalah orang yang
paling berjasa besar bagi kita di dunia ini. Wajar apabila berbakti kepada
mereka berdua adalah tugas terbesar bagi kita, setelah kewajiban beribadah
kepada Allah. Sebesar apapun bakti kita terhadap mereka berdua tidak pernah
menyamai jasa mereka berdua kepada kita.
Mereka merawat dan menyayangi kita
dengan harapan besar, agar kita tumbuh berkembang menjadi manusia yang sukses
baik didunia maupun di akhirat. Namun sangat disayangkan pada masa sekarang ini
banyak sekali orang yang melalaikan hak-hak orang tuanya. Bahkan sampai ada yang tidak mau mengakui orang tuanya sendiri
sebagai bapak dan ibunya, gara-gara hal duniawi. Na’udzubillah.
Perhatikan dan cermatilah kisah
bakti salah seorang sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kepada
Abu Hurairah. Beliau adalah termasuk sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits Nabi Shallallahu
Alaihi Wasallam dan di saat ibunya masih hidup, dia selalu membantu dan
berdo’a untuk sang ibu.
.
Abu Hurairah
Beusaha Mengajak Ibunya Masuk Islam
.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ: مَا سَمِعَ بِي أَحَدٌ، يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ إِلَّا
أَحَبَّنِي، إِنَّ أُمِّي كُنْتُ أُرِيدُهَا عَلَى الْإِسْلَامِ فَتَأْبَى،
فَقُلْتُ لَهَا فَأَبَتْ، فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقُلْتُ: ادع الله لَهَا، فَدَعَا، فَأَتَيْتُهَا وَقَدْ
أَجَافَتْ عَلَيْهَا الْبَابَ - فَقَالَتْ: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ! إِنِّي
أَسْلَمْتُ، فَأَخْبَرْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ:
ادْعُ اللَّهَ لِي وَلِأُمِّي، فَقَالَ: "اللَّهُمَّ! عَبْدُكَ أَبُو
هُرَيْرَةَ وَأُمُّهُ، أَحِبَّهُمَا إِلَى النَّاسِ". (اخرجه البخاري في أدب المفرد (1/44))
Abu Katsir As-Suhaimi Rahimahullah
berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata: “Tidak seorangpun yang
mendengarkanku baik dari Yahudi maupun Nasrani melainkan dia mencintaiku.
Sesungguhnya aku menginginkan ibuku masuk islam, akan tetapi ibuku enggan. Setiap
kali aku menawarkan ibuku lagi untuk masuk islam, dia selalu menolaknya. Maka
akupun mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sambil berkata: Berdo’alah
kepada Allah untuk ibuku, maka Rasulullah mendo’akannya. Setelah itu akupun
pulang menemui ibuku dan ternyata Allah telah membuka pintu hatinya untuk masuk
islam. Kemudian Abu Hurairah membertahu Rasulullah dan berkata: “Do’akanlah
aku dan ibuku, Maka Rasulullahpun mendo’akan mereka agar di cintai manusia.”
(Hasan, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad)
.
Abu Hurairah
Senantiasa Mendo’akan Ibunya
.
عن محمد بن سيرين قال:
كُنَّا عِنْدَ أَبِي هُرَيْرَةَ لَيْلَةً، فَقَالَ: "اللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِأَبِي هُرَيْرَةَ، وَلِأُمِّي، وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُمَا" قَالَ لِي
مُحَمَّدٌ: فَنَحْنُ نَسْتَغْفِرُ لَهُمَا؛ حَتَّى نَدْخُلَ فِي دَعْوَةِ أَبِي
هريرة. (اخرجه البخاري في أدب
المفرد)
.
Ibnu Sirin Rahimahullah berkata:
Pada suatu malam ibnu Sirin pernah bersama Abu Hurairah . Ketika beliau berdo’a,
kami mendengar beliau berkata: “Ya Allah, ampunilah aku dan ibuku serta
ampunilah orang-orang yang memohonkan Ampun untuk Abu Hurairah dan Ibunya, agar
kita termasuk orang-orang yang berada dalam do’anya Abu Hurairah. (Shahih, HR
Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Sumber : http://abuutsman.blogspot.com
Redaksi ISBAD
Redaksi ISBAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar