Ilustrasi Gambar |
سيأتي على الناس سنوات خداعات يصدق فيها الكاذب و يكذب فيها الصادق و يؤتمن فيها الخائن و يخون فيها الأمين
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana
pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah
dan orang yang amanah dikhianati,…” (HR. Hakim).Hal itu juga terjadi pada klaim-klaim kebenaran yang dilemparkan oleh salah satu kelompok yang memiliki sejarah berdarah dalam Islam, yaitu kelompok Syiah. Orang-orang Syiah pada hari ini menuding Ahlussunnah wal Jamaah atau Sunni sebagai kelompok yang tidak mencintai keluarga Nabi, kelompok yang radikal, teroris, dan ekstrimis. Setelah itu, mereka menambahkan kebohongan-kebohongan untuk menguatkan pendapat mereka.
Jika kita membaca sejarah, maka akan kita dapati bahwa Syiah merupakan suatu sekte yang banyak menebarkan kebencian dan peperangan di tengah umat Islam. Tentang hancurnya Baghdad, lalu bagaimana Dinasti Fatmiyah berkuasa, dll. kali ini kita akan mengangkat sejarah tentang kejahatan Syiah di tanah Haram. Sebelum masuk pembahasan, kita ketahui terlebih dahulu bagaimana kedudukan Mekah dan Madinah bagi orang Syiah.
Kedudukan Karbala Setara Kedudukan Mekah
Di dalam kitab referensi utama Syiah seperti Biharul Anwar diriwayatkan,
قال جعفر …”فأوحى الله إليها أن كفي وقري، ما فضل ما فضلت به فيما أعطيت
كربلاء إلا بمنزلة الإبرة غرست في البحر فحملت من ماء البحر، ولولا تربة
كربلاء ما فضلتك، ولولا من تضمنه أرض كربلاء ما خلقتك ولا خلقت البيت الذي
به افتخرت، فقري واستقري وكوني ذنبًا متواضعًا ذليلاً مهينًا غير مستنكف
ولا مستكبر لأرض كربلاء، وإلا سخت بك وهويت بك في نار جهنم”
Ja’far berkata, “…Sesungguhnya Allah telah mewahyukan ke Kabah;
kalaulah tidak karena tanah Karbala, maka Aku tidak akan mengutamakanmu,
dan kalaulah tidak karena orang yang dipeluk oleh bumi Karbala
(Husain), maka Aku tidak akan menciptakanmu, dan tidaklah Aku meciptakan
rumah yang mana engkau berbangga dengannya, maka tetap dan berdiamlah
kamu, dan jadilah kamu sebagai dosa yang rendah, hina, dina, dan tidak
congkak dan sombong terhadap bumi Karbala, kalau tidak, pasti Aku telah
buang dan lemparkan kamu ke dalam Jahanam”.Datang ke Karbala Lebih Mulia dari Haji
Masih merujuk kitab-kitab referensi utama Syiah, tercantum sebuah riwayat tentang keutamaan ziarah ke tanah Karbala di Irak lebih dari ibadah haji ke Mekah.
إن زيارة قبر الحسين تعدل عشرين حجة، وأفضل من عشرين عمرة وحجة
“Sesungguhnya ziarah (berkunjung) ke kubur Husein sebanding dengan
(pahala) haji sebanyak 20 kali. Dan lebih utama dari 20 kali umrah dan 1
kali haji.” (Furu’ al-Kafi, 1: 324).Salah seorang penganut Syiah menyatakan,
إني حججت تسع عشرة حجة، وتسع عشرة عمرة”، أجابه الإمام بأسلوب يشبه السخرية
قائلاً: “حج حجة أخرى، واعتمر عمرة أخرى، تكتب لك زيارة قبر الحسين عليه
السلام
“Sungguh saya telah menunaikan haji sebanyak 19 kali dan umrah juga
19 kali.” Lalu imam menjawabnya dengan perumpamaan yg mengejek,
“Berhajilah sekali lagi dan umrahlah sekali juga, maka akan dicatatkan
untukmu (pahala yang sama) dengan berziarah ke kubur Husein
‘alaihissalam”. (Biharul Anwar, 38: 101).Perdana mentri Irak, penganut Syiah 12 Imam, menyatakan bahwa tanah Karbala lebih berkah untuk menjadi kiblat umat Islam dunia. Ia beralasan, karena di Karbala terdapat Husein radhiallahu ‘anhu. Dan ia akan berusaha mewujudkan hal itu.
Berikut pernyataannya:
1. Kejahatan Syiah di Masa Silam
Pertama:
Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wa an-Nihayah mencatatkan suatu peristiwa pembantaian jamaah haji oleh orang-orang Syiah Qaramithah. Pada tahun 312 H, orang-orang Syiah Qaramithah yang dipimpin oleh Abu Thahir, Husein bin Abi Said al-Janabi menyerang jamaah haji yang baru saja pulang dari Baitullah al-Haram selesai melaksanakan kewajiban mereka menunaikan ibadah haji. Mereka membunuh sejumlah besar jamaah, mengambil harta yang mereka inginkan, memilih para wanita dan anak-anak untuk mereka tawan, kemudian mereka tinggalkan orang-orang yang tersisa dengan mengambil onta-onta sebagai rampasan.
Kedua:
Masih dalam al-Bidayah wa an-Nihayah. Imam Ibnu Katsir juga mencatat kejadian pada tahun 317 H. Orang-orang Qaramithah dengan pemimpin mereka Abu Thahir, Husein bin Abi Said al-Janabi, memasuki Masjidil Haram dan membunuh jamaah haji yang sedang beribadah di sana. Peristiwa itu terjadi pada hari tarwiyah 8 di bulan haram, bulan Dzul Hijjah, dan tanah haram, Mekah al-Mukaramah. Para jamaah haji sampai berlindung di kiswah Ka’bah, namun orang-orang Syiah ini tidak peduli dan tetap menumpahkan darah mereka. Mengapa hal ini terjadi? Karena mereka tidak memuliakan tanah haram sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Kemudian dengan sombongnya Abu Thahir memerintahkan jasad-jasad jamaah haji yang tewas di masukkan ke dalam sumur zam-zam, melepas kiswah dan pintu Ka’bah, dan yang keterlaluan ia mencongkel hajar aswad dan membawanya ke tempat mereka. Imam Ibnu Katsir menyebutkan pada tahun 339 H barulah mereka mengembalikannya lagi ke Mekah.
2. Kejahatan Syiah di Zaman Modern.
Pertama:
Pada tahun 1406 H/1986 M, pihak keamanan Arab Saudi berhasil mengamankan bahan peledak yang dibawa jamaah haji Iran memasuki Mekah.
Kedua:
Di tahun berikutnya, 1407 H/1987 M, kembali jamaah haji Syiah Iran mengadakan kerusuhan di tanah haram. Mereke berdomonstrasi anti Amerika di tanah suci dan di bulan suci dengan membawa senjata tajam.
Pada tahun 1414 H/1994 M orang-orang Syiah mengadakan pengrusakan di dekat Masjid al-Haram. Mereka juga membunuh beberapa jamaah haji. Mereka adalah orang-orang Syiah dari Kuwait dan satu orang dari Arab Saudi sendiri. Saat itu, Allah bukakan kebusukan yang mereka tutupi dengan istilah toleransi atau persaudaraan Sunni-Syiah, di hadapan jamaah haji dari seluruh dunia.
Salah satu petinggi Hizbullah Lebanon menyatakan akan menyerang Mekah:
Penulis serahkan kepada pembaca sendiri yang menilai slogan-slogan persatuan yang digembar-gemborkan oleh orang-orang Syiah di negeri ini, apakah itu sebuah bualan atau memang sebuah kebenaran.
Siapa yang tidak membaca sejarah, maka ia akan dihukum dengan melakukan kesalahan yang sama dengan kesalahan di masa lalu.
Oleh Nurfitri Hadi
Artikel www.KisahMuslim.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar