Perluasan Masjid Nabawi Madinah |
Tidak bisa dipungkiri pelebaran Masjid Nabawi adalah suatu
kebutuhan yang sangat mendesak. Dengan diterimanya agama Allah ini di
berbagai penjuru dunia berkonsekuensi terhadap naiknya angka peziarah
yang hendak datang ke masjid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Masjid Nabawi di Kota Madinah.
Banyaknya peziarah yang datang berbarengan dengan rangkaian ibadah
haji atau umrah menuntut pemerintah dua tanah suci melayani para tamu
Allah ini dengan jamuan yang terbaik. Nah salah satu bentuk pelayanan
tersebut diwujudkan dengan pelebaran Masjid an-Nabawi agar para jamaah
bisa beribadah dengan khusyuk dan tenang tanpa berdesak-desakkan dan
membahayakan mereka.
Foto pembangunan Masjid Nabawi pada tahun 1951-1955 |
Pelebaran Masjid Nabawi sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
pada tahun ke-7 H. Setelah itu, kebijakan tersebut terus dilakukan oleh
khalifah-khalifah setelah beliau hingga era modern ini. Di era modern,
tahun 1951, Raja Abdul Aziz al-Saud mempelopori perluasan Masjid
an-Nabawi dan menyediakan fasilitas-fasilitas yang canggih untuk para
peziarah.
Dokumentasi
Setidaknya ada 52 gambar asli (lukisan) dan 216 koleksi foto yang
memperlihatkan bagaimana masjid yang mulia ini diperluas di masa itu.
Dokumen-dokumen tersebut milik Fahmi Moemen Bey, seorang arsitek
berkebangsaan Mesir yang ditugaskan untuk merancang Masjid an-Nabawi.
Kubah Hijau |
Koleksi foto milik Fahmi Moemen Bey bisa dikatakan sangat lengkap. Ia
memiliki detil gambar bagaimana dekorasi jendela,
lengkungan-lengkungan, tipe ruang, dan pilar akan dihias dan diukir.
Pada tahun 1955, pelebaran pertama Masjid an-Nabawi di era modern itu
rampung dilakukan. Masjid menjadi 3 kali lebih besar dari sebelumnya
dan mampu menampung sekitar 28.000 jamaah.
Koleksi Keluarga Go Public
Namun baru-baru ini, keluarga Moemen Bey memutuskan untuk melelang
koleksi klasik yang telah mereka miliki selama 60 tahun itu. Mereka
menargetkan musem-museum untuk menjadi tempat persinggahan koleksi
tersebut. Karena menurut mereka, koleksi tersebut akan lebih bermanfaat
apabila ditempatkan di musem karena bisa dinikmati oleh banyak orang dan
dijadikan sebagai bahan pendidikan sejarah perkembangan arsitektur
Islam. Menjadikannya sebagai koleksi keluarga akan mengurangi
kemanfaatannya. Selain itu, museum juga bisa merawat barang-barang kuno
ini dengan lebih teliti dan detil.
Foto Fahmi Moemen Bey saat perluasan Masjid Nabawi tengah berlangsung |
Mudah-mudahan koleksi-koleksi tersebut mendapatkan rumah yang tepat
untuk merawat mereka dan memudahkan kaum muslimin atau bahkan seluruh
umat di dunia untuk menyaksikan rekam jejak masjid yang mulia itu.
Sumber: Alarabiya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar