" IKATAN SILATURAHMI BAHAGIA DUA, KREO SELATAN "

Minggu, 02 November 2014

Perluasan Pertama Masjid Nabawi di Era Modern

Perluasan Pertama Masjid Nabawi di Era Modern
Perluasan Masjid Nabawi Madinah
Tidak bisa dipungkiri pelebaran Masjid Nabawi adalah suatu kebutuhan yang sangat mendesak. Dengan diterimanya agama Allah ini di berbagai penjuru dunia berkonsekuensi terhadap naiknya angka peziarah yang hendak datang ke masjid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Masjid Nabawi di Kota Madinah.
Banyaknya peziarah yang datang berbarengan dengan rangkaian ibadah haji atau umrah menuntut pemerintah dua tanah suci melayani para tamu Allah ini dengan jamuan yang terbaik. Nah salah satu bentuk pelayanan tersebut diwujudkan dengan pelebaran Masjid an-Nabawi agar para jamaah bisa beribadah dengan khusyuk dan tenang tanpa berdesak-desakkan dan membahayakan mereka.
Peluasan Masjid Nabawi 2
Foto pembangunan Masjid Nabawi pada tahun 1951-1955
Pelebaran Masjid Nabawi sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun ke-7 H. Setelah itu, kebijakan tersebut terus dilakukan oleh khalifah-khalifah setelah beliau hingga era modern ini. Di era modern, tahun 1951, Raja Abdul Aziz al-Saud mempelopori perluasan Masjid an-Nabawi dan menyediakan fasilitas-fasilitas yang canggih untuk para peziarah.
Dokumentasi
Setidaknya ada 52 gambar asli (lukisan) dan 216 koleksi foto yang memperlihatkan bagaimana masjid yang mulia ini diperluas di masa itu. Dokumen-dokumen tersebut milik Fahmi Moemen Bey, seorang arsitek berkebangsaan Mesir yang ditugaskan untuk merancang Masjid an-Nabawi.
Kubah Hijau
Kubah Hijau
Koleksi foto milik Fahmi Moemen Bey bisa dikatakan sangat lengkap. Ia memiliki detil gambar bagaimana dekorasi jendela, lengkungan-lengkungan, tipe ruang, dan pilar akan dihias dan diukir.
Pada tahun 1955, pelebaran pertama Masjid an-Nabawi di era modern itu rampung dilakukan. Masjid menjadi 3 kali lebih besar dari sebelumnya dan mampu menampung sekitar 28.000 jamaah.
Koleksi Keluarga Go Public
Namun baru-baru ini, keluarga Moemen Bey memutuskan untuk melelang koleksi klasik yang telah mereka miliki selama 60 tahun itu. Mereka menargetkan musem-museum untuk menjadi tempat persinggahan koleksi tersebut. Karena menurut mereka, koleksi tersebut akan lebih bermanfaat apabila ditempatkan di musem karena bisa dinikmati oleh banyak orang dan dijadikan sebagai bahan pendidikan sejarah perkembangan arsitektur Islam. Menjadikannya sebagai koleksi keluarga akan mengurangi kemanfaatannya. Selain itu, museum juga bisa merawat barang-barang kuno ini dengan lebih teliti dan detil.
Foto Fahmi Moemen Bey saat perluasan Masjid Nabawi tengah berlangsung
Foto Fahmi Moemen Bey saat perluasan Masjid Nabawi tengah berlangsung
Mudah-mudahan koleksi-koleksi tersebut mendapatkan rumah yang tepat untuk merawat mereka dan memudahkan kaum muslimin atau bahkan seluruh umat di dunia untuk menyaksikan rekam jejak masjid yang mulia itu.

Sumber: Alarabiya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar