Ilustrasi Gambar |
Nabi Nuh AS pernah mengalami hal serupa, yakni ketika kaumnya mendustakannya. Nabi Nuh AS mengambil sebuah kesimpulan, tidak ada harapan lagi kalau mereka akan beriman. Lantas Nabi Nuh AS memanjatkan doa kepada Allah SWT sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an Al-Karim:
فَدَعَا رَبَّهُ أَنِّي مَغْلُوبٌ فَانْتَصِرْ
“Maka dia mengadu kepada Rabb-nya, ‘Bahwa aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu tolonglah (aku)’.” (Al-Qamar: 10)Allah SWT mengabulkan doanya dan berfirman:
فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ
(11) وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا فَالْتَقَى الْمَاءُ عَلَى أَمْرٍ
قَدْ قُدِرَ (12) وَحَمَلْنَاهُ عَلَى ذَاتِ أَلْوَاحٍ وَدُسُرٍ(13)
“Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.”“Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemukanlah air-air itu untuk urusan yang sungguh telah ditetapkan.”
“Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku.” (Al-Qamar: 11-13)
Tidak ada pertempuran antara orang-orang beriman dengan orang-orang kafir. Namun yang terjadi adalah badai topan besar. Dalam kejadian luar biasa ini Allah SWT mengangkut semua orang-orang yang beriman ke atas bahtera.
Redaksi ISBAD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar